Nissan Rugi Besar dan Tutup 7 Pabrik Dunia Otomotif Terpukul Gelombang PHK Mulai Bergulir

Kamis, 15/05/2025 09:10 WIB
Ade Nugroho


Nissan Rugi Besar dan Tutup 7 Pabrik Dunia Otomotif Terpukul Gelombang PHK Mulai Bergulir
Nissan Rugi Besar dan Tutup 7 Pabrik Dunia Otomotif Terpukul Gelombang PHK Mulai Bergulir

mobilinanews (Jakarta) - Salah satu raksasa otomotif dunia Nissan Motor Co resmi mengumumkan restrukturisasi besar-besaran setelah mencatat kerugian finansial terbesar dalam 25 tahun terakhir Langkah mengejutkan ini termasuk penutupan tujuh fasilitas manufaktur di berbagai wilayah dan pemangkasan 20 ribu karyawan secara global

Dalam laporan keuangan tahun fiskal yang berakhir Maret 2025 Nissan membukukan kerugian bersih sebesar 6709 miliar Yen atau sekitar 45 miliar dolar AS Ini adalah defisit terbesar sejak tahun 1999 tepatnya saat perusahaan itu diselamatkan dari kebangkrutan oleh Renault Peristiwa ini menandai babak baru dalam sejarah suram Nissan yang sedang bergulat dengan lemahnya daya saing dan permintaan global

Krisis Terburuk Sejak 1999 Nissan Berbenah Total

Chief Executive Officer Nissan Ivan Espinosa menyatakan bahwa perusahaan kini tidak punya pilihan lain selain melakukan perombakan radikal demi bertahan Hidup dalam industri otomotif global yang berubah sangat cepat jelas tidak cukup dengan strategi konservatif

Menurutnya restrukturisasi ini adalah upaya untuk menyelamatkan Nissan dari kehancuran yang lebih dalam Keputusan untuk tidak merilis proyeksi laba operasi untuk tahun fiskal yang akan datang menandakan bahwa kondisi internal perusahaan masih sangat tidak menentu

"Kita tidak bisa terus berjalan seperti ini Realitasnya jelas Kami harus bergerak lebih cepat dan lebih tegas" kata Espinosa dalam pernyataan resminya

Langkah-langkah besar yang diambil termasuk penutupan tujuh pabrik yang akan dilaksanakan hingga tahun fiskal 2027 Meskipun tidak dirinci lokasi pastinya keputusan ini akan memangkas kapasitas produksi dari 35 juta unit menjadi hanya 25 juta unit per tahun

20 Ribu Orang Kehilangan Pekerjaan Gelombang PHK Dimulai

Tak hanya menutup pabrik Nissan juga mengonfirmasi pemutusan hubungan kerja terhadap 20 ribu orang secara global Termasuk di dalamnya adalah 9 ribu posisi yang sudah diumumkan sejak November 2024 lalu Tujuannya adalah memangkas beban operasional hingga 500 miliar Yen

Langkah ini mencerminkan tekanan berat yang sedang dialami oleh seluruh industri otomotif khususnya di tengah kompetisi yang semakin ketat dan ketergantungan pada pasar yang kini mulai kehilangan gairah seperti Amerika Serikat dan Tiongkok

Kegagalan Merger dengan Honda Semakin Perparah Keadaan

Salah satu peluang besar yang gagal diwujudkan oleh Nissan adalah rencana merger dengan Honda Motor Co Kegagalan ini disebut menjadi pukulan tambahan dalam upaya penyelamatan bisnis dan restrukturisasi besar-besaran yang seharusnya bisa lebih efisien dengan sinergi dua kekuatan besar otomotif Jepang

Meski merger batal Nissan dan Honda tetap menyatakan akan melanjutkan kerja sama dalam proyek strategis yang berfokus pada pengembangan kendaraan listrik dan teknologi baterai Espinosa menyebut Honda sebagai salah satu dari banyak kandidat untuk kolaborasi strategis di masa depan baik itu investasi integrasi spin-off atau pengembangan bersama

Pengaruh Tarif AS dan Pembatalan Pabrik Baterai Tambah Tekanan

Sebagai bagian dari langkah efisiensi Nissan juga membatalkan rencana pembangunan pabrik baterai di Fukuoka Jepang yang sebelumnya sempat digadang-gadang akan mendukung ambisi kendaraan listrik global perusahaan Fokus saat ini sepenuhnya dialihkan ke penyelamatan operasional utama

Namun rencana tersebut bukan satu-satunya tekanan Ekspor mobil dari Meksiko dan Jepang yang menyumbang hampir 45 persen dari total penjualan Nissan di AS kini terancam tarif impor yang diterapkan oleh pemerintah AS Perusahaan memperkirakan dampaknya akan mencapai 450 miliar Yen pada kuartal mendatang

Sebanyak 300 ribu unit mobil dari Meksiko dan 120 ribu unit dari Jepang akan terdampak langsung Kebijakan ini jelas menjadi pukulan tambahan bagi Nissan yang kini semakin sulit bersaing di pasar internasional

Tantangan Ganda Usia Produk dan Relevansi Pasar

Di tengah maraknya kompetisi terutama di segmen kendaraan listrik dan mobil ramah lingkungan jajaran produk Nissan dianggap sudah tertinggal Desain dan fitur yang tidak berkembang dalam beberapa tahun terakhir membuat mereka kehilangan daya tarik terutama di pasar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok

Sementara rival seperti Toyota Tesla bahkan BYD terus berinovasi Nissan tampak stagnan Mereka gagal menangkap tren dengan cepat dan sekarang harus membayar mahal akibat kelambatan itu

Penutup Era dan Awal Baru

Restrukturisasi besar-besaran ini bisa dibilang sebagai penutup era lama Nissan yang lamban dan penuh kompromi dan menjadi titik awal dari transformasi yang lebih agresif Espinosa disebut-sebut membawa semangat berbeda dibanding CEO sebelumnya Makoto Uchida yang cenderung enggan mengambil langkah ekstrem demi menjaga independensi

Namun sekarang independensi saja tidak cukup Nissan harus menyesuaikan diri dengan cepat atau tersingkir dari peta industri otomotif global yang semakin ketat dan kejam

Langkah ke depan masih penuh ketidakpastian Tapi satu hal jelas jika Nissan gagal bangkit dari krisis ini mereka mungkin tidak akan mendapat kesempatan ketiga

Tag

Terpopuler

Terkini