Mobilinanews (Jakarta) - Di dunia motor touring kelas premium, nama Honda Gold Wing hampir selalu disebut dengan rasa kagum—dan sedikit rasa tak percaya pada label harganya. Dengan banderol yang menembus Rp1 miliar di Indonesia, motor ini memang tampak seperti simbol kemewahan di jalan raya. Tapi di balik gengsinya, ada fakta menarik yang jarang dibahas: Gold Wing bukan cuma mahal, tapi juga efisien dan hemat dalam jangka panjang.
Honda tidak asal membuat Gold Wing. Motor ini dirancang dengan mesin flat-six 1.833 cc, transmisi otomatis DCT 7-percepatan, dan rangka aluminium ringan yang tahan puluhan tahun. Semua komponen disusun dengan standar presisi tinggi khas pabrikan Jepang.
Bukan hanya teori—banyak pemilik Gold Wing di Indonesia maupun luar negeri mengaku nyaris tidak pernah mengalami masalah besar, bahkan setelah pemakaian bertahun-tahun. Selama perawatan rutin dilakukan sesuai jadwal, motor ini tetap prima. Hasilnya? Nilai investasi jangka panjangnya jauh lebih baik dibandingkan moge touring Eropa atau Amerika yang umumnya mulai rewel setelah jarak tempuh tinggi.
Untuk motor dengan kapasitas hampir 1.800 cc, konsumsi bahan bakar 15–17 km/liter di rute touring jelas impresif. Banyak pesaing di kelas ini seperti Harley-Davidson Electra Glide atau BMW K1600GTL hanya mampu mencatat angka 12–14 km/liter.
Selain efisiensi bahan bakar, kenyamanan Gold Wing juga termasuk “hemat tenaga.” Suspensi double wishbone di depan membuat motor besar ini terasa ringan dikendalikan, bahkan di jalan bergelombang. Dengan posisi berkendara ergonomis dan fitur seperti cruise control, sistem audio premium, dan windscreen elektrik, perjalanan jarak jauh jadi lebih rileks dan efisien secara fisik.
Gold Wing terkenal tidak rewel. Komponen seperti suspensi, kampas rem, hingga transmisi DCT-nya memiliki umur pakai yang panjang. Sementara moge lain biasanya butuh penggantian part besar di kisaran 20.000–25.000 km, Gold Wing bisa melangkah lebih jauh tanpa biaya tambahan besar.
Transmisi otomatis DCT miliknya juga menjadi keunggulan tersendiri. Selain membuat perpindahan gigi halus tanpa hentakan, sistem ini minim perawatan dan jarang bermasalah. Bagi penggemar touring jarak jauh, ini berarti lebih sedikit waktu di bengkel dan lebih banyak waktu di jalan.
Jika dibandingkan dengan rival-rival sekelasnya, Gold Wing justru tampak paling masuk akal.
BMW R1250GS Adventure memiliki performa luar biasa, tapi biaya servis tahunannya tinggi karena kompleksitas mesin boxer.
Harley-Davidson Electra Glide unggul dalam karakter dan gaya, tapi suku cadangnya mahal dan tidak selalu tersedia cepat.
Ducati Multistrada sangat modern, namun interval servisnya pendek—biaya perawatan pun lebih sering muncul.
Dalam konteks itu, Gold Wing menonjol karena stabil, efisien, dan tahan lama. Mahal di awal, tapi murah dalam pemeliharaan dan waktu pemakaian panjang.