mobilinanews (Italia) - Ferrari gagal meraih hasil positif di GP Singapura lalu. Padahal trek dalam kota ini tadinya diprediksi berpotensi membawa kemenangan perdana Ferrari tahun ini.
Duet pembalap top Lewis Hamilton dan Charles Leclerc hanya meraih 10 poin di sana. Akibatnya, peringkat The Prancing Horse di klasemen konstruktor semakin buruk.
Berada di peringkat tiga klasemen dengan total poin 300. Jauh di bawah McLaren yang sudah memastikan trofi konstruktor tahun ini. Tertinggal 25 angka dari Mercedes usai kemenangan George Russell di Singapura.
Dan, semakin mengkhawatirkan karena posisi finish Max Verstappen sebagai runner-up GP Singapura membuat Red Bull Racing kini mengancam Ferrari dari peringkat ke-4 dengan nilai poin 290 atau terpaut hanya 10 angka dari Ferrari.
Sangat jelas, kondisi itu membuat internal Ferrari gonjang-ganjing. Pasalnya, tahun lalu Ferrari menempati peringkat 2 klasemen konstruktor di bawah McLaren dan tahun ini posisi itu sepertinya sulit diraih dalam 6 race terakhir. Menjadi penting karena dalam 10 tahun terakhir Ferrari tak pernah keluar dari grup 3 Besar konstruktor.
Rawan jika tak ada pembenahan segera. Karena tahun ini Ferrari hanya meraih 5 podium tanpa satu pun kemenangan.
Karena itu Team Principal Ferrari Fred Vasseur kembali jadi sorotan. Hubungan kerja petinggi asal Swiss itu pun ditengarai kurang harmonis dengan para teknisinya. Usai kualifikasi GP Singapura lalu, misalnya, media Italia melaporkan pertengkaran sengit Vasseur dengan petinggi senior Ferrari Mateo Togninalli yang menjabat sebagai head of track engineering. Pertengkaran itu terjadi usai Ferrari hanya meraih P6 dan 7 di sesi kualifikasi.
Dari kasus itu media Italia seperti Gazetta dello Sport pun membongkar isu kalau selama ini sejumlah tokoh kunci di Scuderia Ferrari acap tak sepakat dengan gaya manajemen dan keputusan Vasseur.
Kini posisi Vasseur kembali jadi pertanyaan meski masih dalam masa kontrak. Masa depannya teka-teki.
Saking seriusnya masalah internal ini maka para penguasa Ferrari macam chairman John Elkann dan CEO Benederto Vigna dijadwalkan hadir pada race F1 berikutnya, GP AS, dan menggelar rapat khusus. Pastinya, salah satu agenda rapat adalah mengevaluasi kinerja Vasseur sebagai prinsipil tim.
Akankah Vasseur bertahan? (r)