mobilinanews

Peter Reinhart : The Oldest Racer is ISSOM 2022, Telah Berusia 67 Tahun Raih Juara 1 Kelas Retro!

Jum'at, 04/11/2022 20:38 WIB
Peter Reinhart : The Oldest Racer is ISSOM 2022, Telah Berusia 67 Tahun Raih Juara 1 Kelas Retro!
Opa Peter Reinhart dengan berbagai aksinya di kelas 1600 Single Cam Indonesia Retro Race di ISSOM Sentul 2022. (foto : kolase)

mobilinanews (Bogor) - Ada beberapa pembalap Indonesia Retro Race (IRR) yang usianya di atas 60 tahun dan masih kompetitif. Sebut Peter Reinhart, Zafar D Idham, Lilik Mardianto, Uthan Sadikin, Heru Poernomo, dan Djembar Kartasasmita. 

Peter Reinhart, tercatat yang paling tua. Sekarang, usianya 67 tahun. Namun hebatnya, meski paling toku, opa Peter masih hebat di lintasan balap sirkuit Sentul International Circuit (SIC), Bogor.

Terakhir, opa Peter berhasil menyabet trofi juara kelas 1600 Single Camp Indonesia Retro Race (IRR) putaran 5 balap mobil ISSOM 2022, 2 Oktober 2022 di SIC. 

"Puji Tuhan, masih diberi berkat podium sebagai juara satu di Indonesia Retro Race," ujar opa Peter Reinhart ramah kepada mobilinanews.

Mungkin di Indonesia, opa Peter pembalap paling tua yang berhasil menjadi juara 1 ajang balap mobil. Tidak sekadar bisa naik podium. 

Menurut opa Peter, selama 12 tahun turun berlaga pada ajang balap mobil kelas Retro 1600 Single Cam, di ISSOM, nggak selalu juara 1. "Terkadang juara 2 atau 3 juga. Tapi memang hampir selalu bisa naik podium setiap round IRR," ungkap pembalap yang mengandalkan Dodge Avenger itu.

Lalu, bagaimana ceritanya masih asyik ikut kejuaraan balap mobil dan kerap juara di usianya yang tidak lagi muda?

"Wah, kalau diceritakan bisa panjang, semalaman ini. Tapi pada intinya, aku mulai ikutan balap mobil saat 55 tahun. Kalau hobi ngebut sih sejak SMP, SMA. Tapi, balapan di sirkuit ya sejak 12 tahun lalu itu. Dan, sejak ikut balap di sirkuit Sentul, aku malah takut ngebut di jalanan," tutur opa Peter.

Pria indo berdarah Belanda dan Nusa Tenggara Timur itu mengaku, masa mudanya dihabiskan untuk sekolah di bagian teknik. Dan kemudian bekerja di bidang oil dan gas.   

Tugas utama berikutnya membesarkan kedua anaknya, hingga jadi orang. "Setelah dua anak aku selesai sekolah di Australia, dan berumah tangga, baru aku mulai berpikir untuk melanjutkan hobi ngebut. Kebetulan ada teman yang mengajak balap mobil," beber opa Peter.

Pada 2010 itu, pertama kali balap mobil di sirkuit Sentul. "Ada teman yang meminjami mobil. Tapi pada tahun itu juga, aku mengalami insiden menabrak pembatas sirkuit hingga mobil berputar 360 derajat. Aku juga pernah alami mobil terbakar. Karena aku berpengalaman bekerja di oil dan gas, jadi aku tidak takut api," terang opa Peter.

Opa Peter mengaku bertipe fighter. "Fighter itu artinya pembalap yang suka nguber pembalap di depannya. Aku paling suka itu. Kalau leader  pembalap yang paling depan. Aku pernah nguber pembalap yang pakai BMW, aku bersemangat sekali dan berhasil meng-overtake," bebernya.  

Lalu, apa resep bugar dan kuat balap hingga 10 lap di sirkuit Sentul, kelas IRR?

"Aku mulai menata pola hidup sehat setelah berumah tangga. Tidak merokok dan minum. Sebelumnya, karena pernah kerja di kapal, untuk penghangat badan, aku hobi minum. Aku minum kuat sekali," tukas opa Peter.

Opa Peter juga tidak pernah jajan makanan. Saat balapan di sirkuit Sentul, dia selalu makan yang dibawa dari rumah, masakan sang istri. Alasannya, sudah cocok dan higines. Kalau makan di luar, jajan di luar, takutnya nggak cocok dan sakit perut.  

"Atas anjuran dokter, sekarang aku mulai mengikuti program berenang. Dan Puji Tuhan, makin seger saat balapan. Tidak hanya untuk 8 lap, 10 lap masih bugar hehe.."

Sampai kapan akan ikut balap mobil ISSOM di Sentul, opa Peter?

"Wah, nggak tahu. Karena rasanya sampai sekarang aku tidak ada masalah dengan stamina, fisik. Selama masih mampu, aku akan ikut balap. Bikin senang dan bugar," ungkap pembalap andalan tim Garasi 350 dan Ecurie Cinere ini.

Selain itu, tambah opa Peter, masih diberi berkat rezeki dari pekerjaannya di sebuah perusahaan oil dan gas sejak 20 tahun silam. 

Berapa budget yang dikeluarkan setiap kali ikut balap mobil di sirkuit Sentul? "Rp 9-10 juta. Tapi, kalau ngirit sekitar Rp 7 juta. Itu untuk pendaftaran, menyiapkan mobil, bayar mekanik dan manajer. Belum termasuk kalau ada penggantian spare part, atau mengalami crash," imbuh om Peter.   

Okey, opa Peter. Tetap sehat dan semoga kembali meraih podium di putaran 6 ISSOM 2022. (bs) 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo