Parade n Talkshow Pembalap 3 Generasi 2023 : Keluarga Offroader Frans Barlean, Lahirkan Bintang Si Bocah Ajaib di Motorsport Indonesia

mobilinanews (Jakarta) - Salah satu keluarga balap yang akan menjadi bintang tamu pada acara Parade dan Talkshow Pembalap 3 Generasi di ajang pameran otomotif international IIMS 2023, JI-Expo Kemayoran Jakarta, Rabu (22/2/2023) mendatang adalah keluarga offroader Frans Barlean dari Batam, Kepulauan Riau.

Sejatinya, offroader senior Frans Barlean tidak mendesain putra-putrinya untuk mengikuti jejaknya menjadi atlet motorsport dan balap. Namun, semua itu berlangsung secara natural dan like water alias mengalir begitu saja.

"Saya sendiri awalnya berkecimpung di dunia adventure offroad, namun tidak begitu lama. Baru pada 2006, masuk ke ajang Speed Offroad mengikuti event di Lippo Cikarang. Pertama ikutan, langsung menggunakan Cherokee bermesin V8 hehe," buka Frans Barlean kepada mobilinanews.

Selanjutnya, pengusaha ekspedisi di Batam, Kepulauan Riau tersebut mengikuti berbagai event speed offroad didampingi navigator Anondo Eko (kini Ketua IMI DKI Jaya periode keduanya).

Meski begitu, Frans Barlean yang sangat identik mobil jeep ini berdalih, hanya ikut event offroad kalau tidak bentrok dengan pekerjaan.

Nah, ternyata selama mengikuti berbagai event offroad tersebut ada dua anaknya yang sering diajak atau ikutan. Yakni Tiffiany Barlean (anak ke-3) dan Bintang Barlean (anak ke-4).

Di usia 5-9 tahun, baik Fia maupun Bintang rupanya terus memperhatikan kiprah sang ayah saat balapan di ajang offroad.

Sampai pada suatu ketika, pada 2017 saat Bintang berusia 12 tahun menyampaikan kepada sang ayah jika ingin ikutan balap jeep/offroad.

"Pada 2018, saat Bintang umur 13 tahun, untuk pertama kalinya ikut Kejurnas Speed Offroad di sirkuit Tembong Jaya, Serang, Banten. Bintang pakai Suzuki Jimny dinavigatori Leo," ungkap Frans Barlean.

Suzuki Jimny dibeli dari H Gandi offroader senior dari Majalaya, Bandung, dalam kondisi sudah jadi alias tinggal ngegas.

"Namun karena masih 13 tahun, masih bocil istilahnya, ketika duduk di jok (kursi) depan kemudi saat mau pakai seatbelt jatuhnya malah ke muka dan mulut Bintang. Solusinya, seatbelt dipendekin, dan jok ditambahkan bantal, agar Bintang bisa duduk serta nyetir dengan nyaman," lanjut sang ayah.

Pada hari Selasa dan Rabu, Frans melatih Bintang bagaimana cara mengemudi saat balapan. Instruksi Frans agar tetap pakai gigi 1 dan 2 saja, yang penting bisa finish karena baru pertama ikutan speed offroad.

"Namun saat shakedown (latihan resmi hari Jumat), saya terpaksa harus berlari mengejar Bintang. Rupanya, Bintang tidak mengikuti instruksi saya untuk bermain di gigi 2, melainkan langsung gaspol full throttle. Saya kuatir dia nggak bisa belok. Eh, ternyata lancar dan baik-baik saja hehe," kenang Frans Barlean.

Pernah suatu ketika, juga event Kejurnas Speed Offroad di Serang, Bintang di SS (Special Stage) 1 finish posisi 5. Karena waktunya rapat, Frans Barlean mengatakan kepada Bintang, agar gas lagi agar bisa masuk top three (tiga besar).

Apa jawaban Bintang? "Siap gas, tapi bukan untuk posisi 3 melainkan posisi 1. Dan Puji Tuhan, Bintang akhirnya bisa juara 1," papar Frans Barlean.

Atas prestasinya yang cemerlang di usia yang masih bau kencur, Bintang pun mendapat julukan "Bocah Ajaib dari Batam" dari komunitas motorsport Indonesia.

Sederet prestasi Bintang di usia yang kini baru 17 tahun dan telah kuliah di Institut Transportasi dan Logistik Trisakti Jakarta ini bisa dilirik.

Pada 2 tahun terakhir ini saja misalnya, Bintang yang melakukan debut di ajang Kejurnas Rally 2021 menggunakan Subaru WRX bekas Hutomo Mandala Putra langsung meraih prestasi sebagai juara umum Non-Seeded.

Kemudian, pada 2022 lalu, turun di kelas M2 didampingi co-driver Anondo Eko dengan mobil sama, Bintang kembali menjadi juara umum dengan mengalahkan para perally senior macam Dony M Oekon, Rino Oestoro, Glenn Nirwan hingga Batara Michdar.

Sayangnya, IMI kurang mengapresiasi jerih payah perally M2 dengan tidak memberi label juara nasional, serta sempat mendapat komplain dari komunitas rally. Karena gelar juara nasional berdasarkan Group, yang tentu saja tidak bakal bisa perally M2 ngalahin perally M1 yang secara spec mesin juga jauh berbeda.

Namun Bintang dan Fia (Tiffiany Barlean) sang kakak yang menjadi navigator, masih bisa terhibur, karena tetap akan menerima IMI Award pada 18 Februari mendatang di Grand Ballroom Hotel Sultan Jakarta, sebagai juara nasional Group G1 Kejurnas Speed Offroad 2022.

Di Kejurnas Speed Offroad ini, Bintang berhasll melakukan sapu bersih, dengan memenangi seluruh 3 putaran selama 2022 menggunakan mobil Can Am UTV.

"Kalau saya, juga ikut papa offroad sejak masih kecil. Saya pernah ikut main trabas (motor) ke hutan segala macam. Obsesi ya jadi pembalap (offroad dan rally). Tapi untuk sekarang "magang" dulu sebagai navigatornya Bintang hehe," tutur Fia Barlean.

Di ajang Sprint Rally dan Speed Offroad, beberapa kali Bintang membuat kejutan dengan mencetak waktu tercepat Overall. 

Sayangnya, untuk event Sprint Rally, Bintang hanya dihitung sebagai eksebisi. Karena regulasi yang baru, mobil Can Am hanya dihitung poinnya di ajang Speed Offroad.

Gokilnya, dengan mobil kelas G1 bisa "mengalahkan" offroader kelas G4 dan G5 yang spec mesinnya jauh lebih besar. Termasuk sempat mengalahkan sang master speed offroad, Tb Adhi.

Bagaimana dengan Bintang Barlean sendiri? "Iya, tahun ini masih turun di kelas M2 dengan mobil Subaru WRX untuk Rally dan mungkin Sprint Rally. Sedangkan Speed Offroad tetap mengandalkan Can Am, om," ungkap Bintang, si bocah ajaib dari Batam ini. (bs)