Deny Suwignyo, Tergelitik Karoseri Truk Towing Yang Belum Tergarap Maksimal
mobilinanews (Semarang) - Bisnis karoseri truk towing di Jawa Tengah dinilai belum tergarap secara maksimal. Hal ini dilihat dari desain desain body truk yang masih sangat monoton. Dengan sentuhan kekinian, bisnis armada khusus angkut mobil ini masih sangat terbuka.
Karena, itu Karoseri K3 Semarang mencoba terobosan baru dengan menghadirkan desain truk towing yang berbeda.
Pemilik Karoseri K3 Semarang, Deny Suwignyo mengatakan, telah melakukan riset selama hampir 6 bulan untuk mendapatkan aerodinamika truk towing yang modern. Namun, tetap memperhatikan aspek keselematan sesuai dengan aturan pada Surat Keterangan Rancang Bangun (SKRB) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
''Kami melihat, bentuk atau aerodinamik dari truk towing sangat monoton. Berbeda dengan truk angkutan umum lainnya yang lebih mbois. Karena itu, kami berusaha membuat terobosan baru dengan desain aerodinamika dan sedikit livery yang berbeda. Sehingga mengikuti desain kekinian seperti trending truck yang tidak pada umum nya,'' tutur Deny kepada mobilinanews di Semarang, Kamis (16/3/2023).
Pihaknya sengaja merancang truk angkut kendaraan tersebut dengan mengikuti desain terkini. ''Kami terinspirasi dengan truk dari Eropa yang sangat simple modelnya namun terlihat mewah dan elegan. Tapi, rancangan kami murni dari ide-ide pribadi Karoseri K3,'' jelasnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan meluncurkan truk towing dengan kode nama "KARTIKA". Rancangan tersebut telah lolos uji kelayakan (KIR) dari pihak berwenang.
''Kami ingin menamakan produk2 kami dengan nama-nama karakter khas Jawa seperti Kartika, Anjani, Arjuna maupun Janaka. Kami ingin mengangkat pamor Jawa Tengah terutama kota semarang dalam bisnis truk towing ini,'' tandas dia.
Pihaknya juga menerima pihak mana yang ingin mendesign truk towing lama agar menjadi kekinian sesuai selera masing2.
"Selain mengeluarkan produk sendiri, kami juga siap jika ada pihak yang ingin melakukan restorasi atau mendesain ulang truk towing, dengan aturan yg berlaku menurut pemerintah," terang Deny Suwignyo. (rinto)
