Glenn Nirwan (Pembalap Mobil) : "Saya Selalu Pegang Filosofi Bokap, Kalau Mau Turun Balap Harus Totalitas.."
mobilinanews (Bogor) - Setelah sekitar 12 tahun meninggalkan ajang balap mobil, Glenn Nirwan (32 tahun) akhirnya comeback ke hiruk pikuk ISSOM di Sentul International Circuit, Bogor.
Comeback yang tidak biasa, karena ketika terakhir balap di sirkuit Sentul dulu, Glenn yang kini seorang ayah dengan satu anak balapan di Honda Jazz Speed Challenge (OMR Jazz) dengan prestasi naik podium sebagai juara satu.
Unik, tradisi ritual doa di depan mobil balap
Total hanya 3 kali, salah satu bos BRM (Balikpapan Ready Mix) yang bergerak sebagai kontraktor jalan raya di Kalimantan Timur dan juga di pertambangan ini, kemudian berkiprah mengikuti jejak Roy Nirwan (sang ayah) dan Ryan Nirwan (sang kakak) "hijrah" ke lintasan non-aspal.
Ajang Speed Offroad, Sprint Rally, Speed Rally bahkan kejuaraan motocross pun dilakoninya. "Mengikuti arah angin dalam penggemblengan diri, harus berguru dengan suhu dan senior hehe," ungkap Glenn Nirwan suatu waktu di pit BRM Motorsport, Sirkuit Sentul.
Sampai suatu ketika, Rizal Sungkar menyampaikan hal yang menyentuh relung hatinya. "Passion Glenn kan sejatinya di balap mobil, kenapa nggak ke sana lagi aja. Umur masih muda, nggak ada kata terlambat. Lagian, kalau masih di rally, masak harus bersaing dengan kakak kandung sendiri (Ryan Nirwan, perally Toyota Gazoo Racing Indonesia)," begitu kira-kira petuah yang keluar dari celah bibir Ijal - panggilan Rizal Sungkar pembalap yang andal di balap mobil dan piawai di balap tanah.
Glenn Nirwan tembus finish line pertama di ITCR 3600 Max
Maka kemudian dirancang proses comeback ke balap mobil ISSOM. Kebetulan, ada kelas baru ITCR 3600 Max memungkinkan turunnya mobil dengan spec TCR Touring Cars berhomologasi FIA, mobil kekinian dengan kapasitas mesin 2.000cc turbocharged, atau mobil standar dengan kapasitas mesin maksimal 3.600cc.
Akhirnya, diputuskan membeli Audi RS3 TCR yang lagi ngehit di balapan turing dunia. Harganya, kabarnya, sekitar Rp4 miliar belum termasuk PPnB (pajak barang mewah).
Glenn antusias dengan tunggangan barunya. Sebelum turun pada race seri 1 balap mobil ISSOM, 3-5 Maret 2023 di sirkuit Sentul, BRM Motorsport menyewa Jakarta International e-Prix Circuit (JIEC) Ancol, khusus untuk latihan Glenn dengan Audi RS3 TCR selama dua hari.
Di podium juara kelas ITCR 3600 Max
Juga mendatangkan coach maupun instruktur dari Hongkong, untuk memandu fitur-fitur yang secara jujur diakui Glenn membuatnya agak pusing. "Jelang turun balap di kelas ITCR 3600 Max dan ETCC, sebetulnya baru sekitar 70 persen dari keseluruhan fitur di mobil yang saya bisa pahami. Termasuk saat start kelas ETCC, karena salah pencet tombol, saya akhirnya tercecer ke belakang. Padahal saya pole position hehe," beber Glenn.
Untungnya, sejurus kemudian dia bisa mengatasi keadaan. Satu demi satu mobil di depan berhasil diovertake hingga akhirnya finish sebagai juara satu. Demikian pula di kelas ITCR 3600 Max, Glenn juga mencuat sebagai juaranya.
Apa filosofi balap Glenn Nirwan?
Bersama putranya di podium juara 1 ETCC seri 1 ISSOM 2023
"Masih selalu terngiang kata-kata bokap, kalau mau turun di bidang apapun, termasuk balapan, harus totalitas. Dari penyiapan mobil, persiapan pembalap, schedule latihan dan race. Pokoknya, nggak boleh asal atau setengah-setengah. Selain itu, bersikap dan berbuat baik kepada semua orang, agar respect serta meninggalkan kesan yang positif," terang Glenn.
Sebagai catatan, Roy Nirwan sang ayah merupakan perally senior, tokoh otomotif nasional, mantan Ketua Pengprov IMI Kalimantan Timur (dua periode) dan pengusaha sukses yang kini memilih hobi berburu yang dilakoninya hingga ke Afrika Selatan.
Maka Glenn dan BRM Motorsport pun telah memiliki program untuk balapnya. "Tahun ini, insyaallah turun full series di Kejurnas Balap Mobil ISSOM. Selanjutnya, akan juga mengikuti event balap mobil di Australia, dan balap touring Asia. Mudah-mudahan, seluruh plan bisa terlaksana hingga tahun depan," pungkas Glenn Nirwan. (budsan)
