mobilinanews

F1 2024: Carlos Sainz Diisukan ke Red Bull Racing, Politik Kepentingan Melemahkan Max Verstappen

Jum'at, 29/03/2024 00:08 WIB
F1 2024: Carlos Sainz Diisukan ke Red Bull Racing, Politik Kepentingan Melemahkan Max Verstappen
Sergio Perez dan Carlos Sainz, ancaman line up buat Max Verstappen di Red Bull Racing 2025. (Foto: essentiallysport)

mobilinanews (Inggris) - Friksi di tubuh tim Red Bull Racing (RBR) belum sepenuhnya adem, buntut dari pelecehan seksual yang diduga dilakukan Team Principal Christian Horner kepada stafnya. Kini nama Carlos Sainz (Ferrari)  ikut nyangkut.

Secara khusus Horner menyoroti penampilan Sainz yang memenangi GP Australia lalu, memutus dua kemenangan beruntun RBR di awal musim (GP Bahrain dan Arab Saudi). 

"Carlos satu-satunya yang bisa mengalahkan kami dalam dua tahun terakhir. Ia kini menjelma jadi musuh besar kami," komentar Horner menyebut kemenangan Sainz di GP Singapura 2023 yang jadi satu-satunya seri yang lepas dari cengkeraman pembalap RBR dalam 22 race.

Hanya saja sukses di Austraia lebih menarik. Sainz meraihnya dalam status pengangguran karena belum punya tim untuk musim 2025. Kursinya di Ferrari sudah pasti beralih kepada Lewis Hamilton pada akhir tahun 2024.

Dan, Horner pun tak menutup kemungkinan sang `musuh besar` itu akan kembali ke skuad Red Bull tahun depan. Menggantikan Sergio Perez jika tak lagi dikontrak RBR.

Atau malah menjadi team mate Perez seandainya Max Verstappen benar-benar hengkang ke tim Mercedes seperti isu yang merebak belakangan ini. 

Sainz sendiri adalah pembalap jebolan akademi Red Bull yang menjalani debut F1-nya bersama Verstappen lewat tim Toro Rosso. Artinya, Sainz balik kandang jika didapuk RBR musim depan.

"Anda tak bisa mengesampingkan semua kemungkinan. Kami punya kandidat untuk 2025 (Yuki Tsunoda,  Daniel Ricciardo,  Liat Lawson). Tapi, tak berarti tak ada peluang bagi pembalap dari luar (Sainz)," tegasnya.

Seriuskah Horner membawa Sainz ke skuad RBR?

Pengamat F1 asal Belanda, Ernest Knoors, tak percaya. Ia justru melihat perhatian Horner kepada Sainz hanyalah manuver politik untuk melemahkan geng Verstappen di RBR. 

Seperti diketahui, Horner menghadapi Jos Verstappen (ayah Max), Helmut Marko yang jadi Penasehat Senior RBR, dan Verstappen sendiri terkait isu pelecehan yang membesar dan mengancam jabatan Horner di RBR.

Jos sudah bilang ia dan anaknya akan pergi jika Horner masih menjabat di RBR. Verstappen pun tegas bilang akan pergi jika Marko (yang memang acap terkesan mencampuri pekerjaan Horner) tak lagi di dalam tim RBR.

Saat yang sama Jos kepergok media bertemu secara khusus dengan bos Mercedes Toto Wolff yang ditengarai membahas opsi Verstappen menggantikan Hamilton tahun depan.

Horner menyikapi ancaman keluar itu dengan kalimat singkat dan tegas, "Tak ada seorang pun yang lebih penting daripada tim."

"Kini ia berusaha melemahkan nilai tawar kubu Verstapoen dengan menggunakan Sainz," kata Knoors yang dulunya adalah teknisi senior Ferrari.

"Horner sekarang bisa mengatakan: sekarang saya punya pembalap seperti Carlos Sainz, pembalap yang saya yakini bisa menjadi juara dunia," imbuh Knoors yang seperti Verstappen, sama-sama Belanda.

Pendapat itu bisa benar, bisa tidak. Yang pasti dengan ketidakpastian sikap Verstappen sejauh ini maka Horner memang layak mengantisipasi semua hal terkait line up RBR 2025.

Saat sama Sainz juga membidik kursi RBR selain Mercedes sebagai pekerjaan baru nantinya. (rn)

 

 

 

 

 

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo