mobilinanews (Surabaya) - Industri otomotif menjadi salah satu sektor manufaktur andalan dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Oleh karena itu, pemerintah memberikan prioritas pengembangan agar semakin berdaya saing global terutama di tengah bergulirnya era digital.
“Pemerintah bertekad untuk terus menciptakan iklim usaha yang kondusif agar dapat mendorong penambahan investasi baru maupun perluasan usaha di sektor industri otomotif,” jelas Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Republik Indonesia di Surabaya (29/3).
Menperin menyebut produk otomotif nasional telah diakui kompetitif di kancah internasional. Daya saing ini tidak terlepas dari pengoptimalan komponen lokal yang semakin meningkat.
“TKDN ini yang menjadi kunci keberhasilan dari sektor industri otomotif nasional, yang diharapkan mampu menjadi hub bagi pasar Asean bahkan di tingkat Asia,” jelasnya
Keunggulannya ini dibuktikan dari pencapaian ekspor sebesar 346 ribu unit atau setara USD 4,78 miliar pada 2018.
"Tahun lalu, ekspor mobil CBU mencapai 264 ribu unit, dan CKD sekitar 82 ribu unit, total menembus 346 ribu unit. Tahun ini ditargetkan bisa menembus 400-450 ribu unit,” ungkap Airlangga.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, volume ekspor mobil CBU Indonesia mencapai 264.553 unit pada 2018 atau naik 14,4 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 231.169 unit.
Kenaikan juga dialami ekspor komponen yang tercatat di angka 86,6 juta pieces pada 2018 atau tumbuh 6,6 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak 81,2 juta pieces. (anto)