mobilinanews (Jakarta) - Sejak Presiden Trump memulai perang dagangnya, situasi industri otomotif global perlahan terdampak. Tak hanya industri, namun dampak lanjutan juga menemui konsumen, bahkan di Negeri Paman Sam sendiri.
Proses tersebut sekarang sedang berlangsung karena Ford telah menaikkan harga untuk line up mobilnya yang menjadi incaran konsumen. Mobil seperti Maverick, Bronco Sport, dan Mustang Mach-E buatan Meksiko yang masuk Amerika mahal.
Menurut memo diler yang didapat oleh media ternama seperti Reuters, Harga mobil-mobil Ford itu akan naik sebanyak $2.000 per kendaraan atau setara Rp32.9 juta.
Sebuah pesan yang merinci kenaikan harga Maverick diunggah di Reddit dan harganya naik $645 atau Rp 10,6 juta menjadi $1.150 atau Rp18,8 juta, tergantung pada tipenya. Biaya pengiriman juga dijadwalkan naik $100 atau Rp1,6 juta, sementara beberapa opsi juga menjadi lebih mahal.
Berkat kenaikan terbaru, Harga Maverick lebih mahal $8.150 atau Rp134,4 juta daripada beberapa tahun lalu. Bahkan kenaikan harga sejak Agustus 2024 sangat mengejutkan karena model facelift awalnya dimulai dari $26.295 atau Rp433,6 juta sebelum biaya pengiriman $1.595 atau Rp 26,3 juta.
Sekarang, harganya menjadi $28.145 atau Rp 464,1 juta dengan biaya pengiriman $1.695 atau Rp27,9 juta. Itu kenaikan $1.950 tau Rp32,1 uta dalam waktu kurang dari setahun.
Untuk impor Meksiko lainnya, Mach-E mulai dari $37.995 atau Rp626,6 juta sebelum biaya pengiriman $1.995 atau tau Rp32,9 juta. Di sisi lain, Bronco Sport mulai dari $30.995 atau Rp511,1 juta sebelum biaya tujuan $1.595 atau Rp26,3 juta.
Kenaikan harga memengaruhi kendaraan yang diproduksi setelah 2 Mei dan juru bicara Ford mengatakan kepada dalam publikasi tersebut bahwa kenaikan tersebut merupakan hasil dari tindakan penetapan harga pertengahan tahun mengadapi tarif Trump.
Kenaikan Harga ini tentu akan berdampak pada daya beli konsumen dan penjualan Ford sendiri. Untuk itu, Ford sejauh ini, belum membebankan biaya tarif penuh kepada pelanggannya.
Persoalan lanjutan adalah tentang masa depan dan kemungkinan produsen mobil dapat menaikkan harga secara perlahan agar tidak membebani konsumen. Jika demikian halnya, mungkin melihat MSRP naik beberapa ratus dolar sekaligus daripada mengalami lonjakan besar.