mobilinanews (Inggris) - Tak berlebihan jika Red Bull menatap musim 2020 dengan nada optimistis. Christian Horner sang team principal punya alasannya.
Performa Red Bull dengan pasokan mesin Honda di musim 2019 membuahkan hasil lebih dari ekspetasi. Dua kemenangan plus posisi Max Verstappen di 3 Besar klasemen akhir menjadi bukti klopnya kolaborasi pabrikan Jepang itu dengan Red Bull. Ini jadi kemenangan penting Honda sejak kemenangan terakhir mereka pada 1991.
"Investasi kami dengan mengedepankan pembalap muda sejak 2014 kini mulai terbayar. Musim depan adalah momentum yang tepat untuk melawan Mercedes," kata Horner.
Senada dengan bosnya, Verstappen juga memancang ambisi sama. Ia hanya kalah dari duet pembalap Mercedes tahun ini, dan sukses melewati para pembalap Ferrari.
"Mercedes sangat dominan sejak regulasi mesin V6 Hybrid (memborong 6 gelar dunia berturut). So, mengalahkan Ferrari buat saya sudah menjadi juara tersendiri. Kini kami menatap 2020 dengan modal pengembangan apa yang sudah berjalan pada 2019," ujar driver Belanda yang dikenal agresif dan ambisius ini.
Kembali ke Horner. Regulasi dan line up pembalap yang tidak berubah, katanya, membuat proses pengembangan saat ini bisa berkesinambungan. Baik dari aspek mesin, aerodinamika, maupun ban. Saat sama para teknisi Honda sudah belajar dari musim 2019 untuk persiapan ke 2020.
"Tahun depan kami punya momentum terbaik (karena 2021 berlaku regulasi baru). Segala sesuatunya terus dikembangkan pabrik. Masih ada waktu sekitar 100 hari menuju seri pembuka Australia. Memastikan semua area sudah siap," tegasnya.
Red Bull dan Verstappen, seperti halnya Ferrari, memang jadi penantang potensial Mercedes tahun depan. (rnp)