mobilinanews (Jakarta) - Pebalap Formula 2 (F2) Indonesia, Sean Gelael berbagi cerita tentang bagaimana proses dirinya menjajal mobil F1 yang selama ini diimpikannya Menurutnya, tidak semudah melompat begitu saja ke dalam mobil lalu menjalankannya.
"Ada prosesnya, dan cukup ribet ya. Tidak bisa sembarangan main naik begitu saja. Ada serangkaian step yang harus saya lalui, " ujar Sean di Jakarta, Kamis (20/4) malam.
Sean menuturkan, sebelum diizinkan menjajal mobil STR12 milik tim F1 Toro Rosso di Sakhir, Bahrain beberapa hari lalu, putra mantan pereli Ricardo Gelael harus menjalani proses simulasi terlebih dahulu.
Proses simulasi tersebut, diterangkan Sean, lalu dicatat dalam bentuk grafik. Nah, dari grafik yang dicatat oleh Sean lalu dibandingkan dengan grafik standar pebalap F1. Semakin dekat grafik Sean dengan grafik standar pebalap F1, artinya Sean makin layak mengendarai mobil F1.
Langkah berikutnya adalah melakukan briefing dengan para teknisi mobil. Di sini, Sean dijelaskan lebih rinci lagi bagaimana mengoperasikan mobil F1 di lintasan. "Mobilnya jelas berbeda dengan F2. Electricity di setirnya juga lebih kompleks, " kata Sean.
Hal terakhir adalah persiapan fisik. Sean dituntut melakukan latihan fisik memperkuat otot leher, bahu, core perut, kaki, dan sebagainya. Ini perlu dilakukan karena mobil F1 menuntut kekuatan fisik yang lebih prima ketimbang F2.
Saat akhirnya masuk ke dalam kokpit mobil STR12, Sean merasa sangat senang. Pebalap 20 tahun ini pun langsung memacu STR12 yang dikendarainya hingga kecepatan 320 kilometer per jam.
"It`s like a dream come true. Ini Immpian saya dari kecil, bisa membalap dengan mobil F1," ujar Sean terkesan. (budsan)