mobilinanews.com (Bogor) - Meraih podium tiga kelas junior max, sungguh bukan prestasi buruk bagi Keanon Santoso. Mengingat kemampuan pegokart junior setara. Maka yang terlihat pada seri kedua Eshark National Karting Championship di Sentul International Karting Circuit, Bogor, Minggu (12/4) tujuh pegokart hampir finish bersamaan.
“Saya akui memang ada sedikit kendala pada gokart. Tapi, finish ke-3 not bad lah. Ini dijadikan pemanasan sebelum tampil di Asia Max Challenge seri kedua di Malaysia akhir pekan ini,” ujar Keanon kepada mobilinanews.
Rabu hari ini bersama pegokart lain yang tergabung dalam TKM Racing Team bertolak ke jiran tetangga itu. Di sini persaingan makin ketat, karena pegokart Malaysia, Singapura dan Filipina menyiapkan diri dengan baik.
Juga beberapa pegokart Indonesia seperti Kezia Santoso langsung bergabung usai mengikuti event Euro Max di Perancis. Lalu, ada Senna SN, Jethro Armand memilih lebih menyiapkan diri ke AMC ketimbang harus berjibaku di kejurnas Sentul.
“Terus terang, event AMC di Malaysia lebih challenging. Persaingan lebih ketat sehingga memilih tidak habis-habisan di kejurnas seri kedua menjadi pilihan. Doakan ya tim TKM Racing Team bisa bersaing,” sebut Keanon yang masih duduk di bangku kelas tiga SMP Pelangi Kasih Kelapa Gading, Jakut.
Yongliek Santoso, orang tua Keanon dan founder TKM Racing Team mengamini anaknya. Gabungan mengikuti event kejurnas Eshark, Rotax Max Challenge dan AMC melatih pegokart muda menambah jam terbang. “Hanya dengan memperbanyak jam terbang, pegokart akan matang dan kaya pengalaman,” ungkap Yongliek.
Ayo kalian bisa.