mobilinanews (Madrid) – Pebalap legendaris Spanyol sekaligus pembina para pebalap muda negeri itu, Angel Nieto, akhirnya meninggal setelah terbaring koma di rumah sakit usai kecelakaan lalulintas pada 26 Juli.
Kepergian Nieto membuat suasana persaingan yang begitu ketat jelang GP Rep.Ceko hari ini sedikit berubah jadi kelabu. Tim dan pebalap tak ingin lakukan promosi besar-besaran karena Nieto adalah tokoh panutan para rider Spanyol yang sampai akhir hayatnya masih aktif di paddock.
“Terima kasih untuk semua yang telah diajarkan kepada kami. Selamat jalan, Maestro!” ucap Marc Marquez, pemegang rekor juara dunia MotoGP termuda yang bisa berkembang seperti saat ini bersama anak muda Spanyol lainnya tak lepas dari peran Nieto.
Bersama Marquez, seluruh rider Spanyol di kelas Moto3, Moto2, maupun MotoGP bertekad tarung sebaiknya pekan ini di Brno sebagai penghargaan buat pemilik rekor 13 titel kejuaraan itu yang oleh Nieto lebih suka disebut 12+1. Almarhum tercatat 90 kali raih kemenangan Grand Prix, rekor yang saat ini hanya bisa dilampaui oleh Giacomo Agostini (122) dan Valentino Rossi (115).
Bahwa Spanyol sungguh kehilangan sosok Nieto tampakdari ungkapan duka yang datang dari berbagai pihak, tak hanya komunitas sport tapi juga pemerintahan. Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy dan manajemen klub sepakbola Real Madrid, misalnya, memberi ungkapan duka mendalam.
“Ia sangat diidolakan. Kita kehilangan seorang legenda olahraga Spanyol,” komentar Rajoy. (Andro)