mobilinanews (Jakarta) - Anak milenial dan anak zaman now pasti agak asing dengan nama Dadang Taruma, yang digambarkan sebagai pembalap dan pereli gesit serta berprestasi international.
Apalagi bagi para pembalap yang sekarang lagi berkiprah, tentu hanya mendapat informasi yang tipis dan sepotong tentang pembalap yang karib dipanggil GakTam (Gagak Itam) itu.
Selain dikenal sebagai pereli, juga pembalap. Nah, prestasi tertingginya adalah saat menjadi juara balap mobil international di sirkuit Fuji Speedway, Jepang, 1977.
Saat itu, Gaktam diberangkatkan ke Jepang setelah menjuarai balap mobil di sirkuit Ancol. Ia mengalahkan langganan juara saat itu Chepot Haniwiano (Honda) harus puas juara 2 dan Tinton Soeprapto (Toyota) juara tiga.
"Karena prestasinya itulah, Gaktam diberangkatkan kakak beradik Idat Lubis dan Poeng Lubis yang merupakan bos Mazda ke Jepang mengikuti event balap yang diikuti para pembalap pabrikan," tutur Deddy Madradi, mantan pereli dan putra master balap Derek Madradi.
Dua mobil Mazda RX3 Savana dikirim untuk 2 pembalap yaitu Dadang Taruma dan Dodo TS. Tapi entah kenapa hanya Gaktam yang berlomba.
Hasilnya, Gaktam pembalap privateer yang membawa nama Indonesia berhasil menjadi juara 2. Sedang juara1 dan 3 diduduki pembalap tuan rumah Tachi dan Mamasuka yang merupakan pembalap pembalap pabrikan Toyota dan Mazda.
Salah satu orang Indonesia yang menonton kiprah Gaktam di Jepang saat itu adalah Iwan "Onek" Buana.
Karena kesengsem dengan kiprah Gaktam menggeber Mazda RX3 Sabana akhirnya mobil itu dibeli oleh juragan Dunkin Donut itu.
"Mazda RX3 Savana itu bermesin Rotari 1800 type 12B RX dengan kapasitas mesin 3.600cc 200 hp dan pasti kencang lajunya. Saya tertarik, dan kebetulan Pak Poeng dan Pak Idat Lubis boleh saya beli," kata Iwan Onek.
Dengan prestasi itu, di sisi lain untuk kendaraan tidak memiliki sendiri melainkan dipinjamkan teman-temannya, maka para senior balap Indonesia memang mengakui keandalan Gaktam yang telah berpulang ke Rahmatullah dua pekan lalu. (budsan)