mobilinanews (Jayapura) - Harapan Pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Papua untuk cabang olahraga balap bermotor dipertandingan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di Papua sirna.
Dari hasil rapat koordinasi KONI Papua, Pemerintah Provinsi Papua dan KONI Pusat cabang olahraga yang gemari anak muda ini tidak terakomodir. Dengan demikian, perjuangan pengurus IMI Papua yang dipimpin Yan Mandenas gagal.
Pernyataan tersebut disampaikam Sektretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya yang dikonfirmasi wartawan, Senin (19/3/2018).
Kenius mengakui, KONI Papua sudah mengusulkan cabor ke KONI Pusat berdasarkan rekomendasi rapat anggota, namun Pengurus IMI sendiri tidak hadir saat rapat koordinasi di Jakarta beberapa hari lalu.
Alasan IMI tidak terakomodir, kata Kenius, cabor balapan motor ini beberapa kali PON tidak memberikan prestasi yang baik kepada kontingen Papua.
“Kita fokus pada cabor yang akan memberikan prestasi bagi Papua pada event empat tahunan itu,” kata Kenius seperti dikutip Pacificpos.com.
Selain itu, kata Kenius, tahapan pengusulan cabor yang dipertandingkan pada PON XX tahun 2020 di Papua sudah dilewati.
Bahkan dalam rapat koordinasi di Jakarta, KONI Pusat melalui Binpres sudah memanggil IMI Pusat untuk datang bersama-sama melakukan verifikasi. Tetapi pengurus IMI tidak datang, sehingga kami menganggap IMI tidak serius.
Dengan demikian, KONI Papua lebih fokus pada cabor yang siap memberikan prestasi bagi kontingen Papua pada PON XX tahun 2020 di Papua.
Kenius melanjutkan, PON 2020 di Papua kurang lebih ada 46 cabang olahraga dengan kuota atlet dan offical sebanyak 7.018 orang. Sementara medali yang akan diperebutkan sebanyak 757 medali.
“Ini data sifatnya masih sementara. Nanti dalam rapat anggota KONI se-Indonesia bulan April di Jakarta, jumlah medali bisa berkurang maupun bertambah,” ujarnya.
Nah, berarti masih ada peluang dong? (budsan)