mobilinanews (Melbourne) - Kimi Raikkonen, team principal Red Bull Cristian Horner, dan sejumlah pengamat sebut kemenangan Sebastian Vettel di GP Australia adalah keberuntungan. Tapi, tidak bagi Lewis Hamilton.
Menurut andalan Mercedes itu, ia dan timnya juga kurang cermat mengantisipasi situasi. Itu tak lain karena semuanya percaya pada kalkulasi teknis yang dibuat dengan teknologi canggih.
Saat virtual safety car (VSC) berlangsung, ia unggul 11,614 detik atas Vettel. Gap itu lantas dihitung tim dengan membandingkan kecepatan saat VSC dengan waktu yang dibutuhkan Vettel melakukan pitstop. Hasil hitungan menyebut posisi Hamilton aman.
"Ternyata data tersebut salah. Saya tak bisa sebut bagaimana perasaan saat itu. Beginilah balapan yang sangat bergantung kepada teknologi," kata andalan Mercedes itu.
Jika boleh memilih, Hamilton akan lebih suka balapan dengan kemampuan pembalap sepenuhnya, tidak karena semata faktor teknologi.
"Begitu banyak hal positif yang kami raih di sini. Tapi, ketika ada satu saja yang negatif, maka semuanya jadi terkesan percuma."
Hanya saja Hamilton tak ingin perpanjang kesalahan mengolah data itu, tapi inginkan itu jadi pelajaran ke depan.
Tak lagi sepenuhnya bergantung pada teknologi informasi yang menghimpun dan mengolah semua data dengan cepat.
"Apapun terjadi hari ini, kami tetap punya mobil hebat dan dengan status juara dunia. Kami akan menangi race berikutnya. Saya percaya itu," tegasnya. (andro)