mobilinanews.com (Jakarta) – Hampir berbarengan dengan pertemuan tim Dorna dengan Menteri Pariwisata membahas MotoGP di Indonesia, pekan lalu mencuat kabar soal rencana pembangunan sirkuit di Cengkareng, juga buat MotoGP 2017.
Berita itu menyatakan Gubernur DKI Jaya, Basuki Tjahaja Purnama telah bertemu David Garcia pemilik sebuah sirkuit di Spanyol di Balai Kota, Senin (18/5).
Intinya, menyepakati untuk kerjasama business to business membangun sirkuit untuk MotoGP di Cengkareng.
Kemudian Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi juga ikut memberi penjelasan soal rencana pembangunan yang akan memakai lahan seluas sekitar 100 hektar itu. Dan itu diperkuat Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Pemprov DKI Zainal Sulaiman.
Di sisi yang lain, pengelola sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto terus berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Kemenpora serta Dorna selaku penyelenggara MotoGP. Tinton cs ini selangkah lebih maju, karena sudah membuat komitmen dengan Dorna.
Tinggal melakukan perbaikan sitkuit agar layak untuk MotoGP.
Yang jadi pertanyaan, sirkuit yang akan dibangun Ahok kabarnya telah didesain lebih bagus dari sirkuit Sepang Malaysia. Seperti diketahui, sirkuit Sepang sejak beberapa tahun terakhir menjadi langganan menggelar MotoGP dan F1.
Persoalannya, cukupkah sirkuit semegah itu bisa rampung dalam 1,5 tahun? Belum lagi, tidak mudah untuk mendapatkan tanah seluas 100 hektar dimaksud.
Baru separoh tanah tersedia yang memang milik Pemprov seperti disampaikan Prasetyo Edi Marsudi. Dan kalau membebaskan tanah juga butuh waktu yang tidak singkat dan biaya besar.
Maka itu, pertemuan yang kabarnya dilangsungkan di Balaikota pada Senin pekan lalu itu malah menjadi misteri. Kalau itu kabar bagus dan baik untuk warga, kenapa tidak dilakukan press conference, sepertiu lazimnya selama ini?
Patut diduga, rencana proyek sirkuit MotoGP dan F1 di Cengkareng memakan biaya Rp 2 triliun itu hanya pencitraan untuk Ahok untuk maju lagi sebagai Gubernur DKI 2017 mendatang.