Sentul) – Tak pelak, kelas Mini bakal menjadi paling seru persaingannya. Selain kemampuan beti (beda-beda tipis), juga di kelas ini para pegokart yang memakai gokart Rok & gokart X30 hampir sama banyaknya.
Siapa saja para jagoan kelas Mini, ini diantaranya :
1.Daffa AB
Dia adalah runner up Kejurnas kelas Minirok dan Rok Cup Asia 2018. Karena usianya masih memungkinkan, maka siswa kelas 5 SD Green Montessori International, Duren Tiga, Jakarta Selatan tetap bertengger di kelas Mini.
Daffa menjadi salah satu pegokart yang memiliki jam terbang tinggi, dengan tahun lalu mewakili Indonesia ke Rok Cup Final International di South Garda, Italia. Ketekunan dan penanganan tim P-Five racing Team, menempatkan Daffa diunggulkan. Targetnya, menjadi juara Asia Rok Cup 2019.
2.Aditya Wibowo
Aditya memiliki jam terbang yang tinggi pula. Pada 2016, dia telah menjadi juara nasional kelas Cadet. Setelah itu, oleh Gandasari Racing Team digembleng dengan mengikuti berbagai event di luar negeri. Tak hanya kejuaraan Rok, juga Rotax Max hingga X30.
Setelah memakai X30, best tim Aditya juga mumpuni. Pada event End Year Eshark Race bulan Desember lalu, ia menjadi juara satu pada sesi final kelas Mini yang diikuti seluruh pegokart kelas Mini dan Cadet terbaik Tanah Air.
3.Kemas Bintang
Pegokart asal Palembang, Sumatera Selatan ini memiliki skill dan teknik makin terasah. Itu setelah pegokart Kanaka Racing Team ini mengikuti beberapa event gokart di luar negeri. Terutama ketika hampir sebulan di Italia, salah satunya turun di WSK South Garda, Lonato, Italia.
Banyak pengalaman didapatnya. Pun di tingkat nasional, Bintang juga langganan menjadi pengisi podium kejuaraan. Progress yang terus dilakukan, bakal menjadi modal penting bagi Bintang menjalani musim balap tahun ini.
4.Kanaka Gusasi
Kanaka adalah salah satu talenta gokart Indonesia. Tahun lalu, putra pengusaha Andre Gusasi ini juga berlaga di ajang Rok Cup Final International South Garda, Italia. Skill gokartnya juga dinilai sudah mumpuni. Bahkan di sesi latihan terakhir di Sentul International Karting Circuit, Sabtu pekan lalu, dia sempat mencetak best time di sesi sore hari.
Bimbingan pelatih serta support yang all out dari kedua orang tuanya, akan bisa mengurangi inkonsistensi Kanaka. Jika tampil dalam performance terbaik, tak ada yang bisa membendung lajunya. Kali ini Kanaka memakai X30.
5.Michael Orlando
Memang baru satu tahun kiprah Michael Orlando di ajang gokart. Tapi, rentetan prestasinya sudah mulai diperhitungkan. Andalan tim Gegaz Cikarang ini menyodok podium 3 pada salah satu seri kejurnas tahun lalu di kelas Mini Rok.
Sadar masih miskin jam terbang, Michael ditenteng sang ayah Bennydictus Kurniawan mengikuti beberapa event gokart di luar negeri. Kali ini, Michael juga memilih gokart X30 untuk mengembangkan karir gokartnya. Tapi, menurut penuturan sang ayah, akan dilihat progressnya nanti. Bisa aja kembali memakai Rok nantinya.
6.Kimi Rae Fitriansyah
Tinggal menunggu waktu. Begitu istilah yang tepat untuk Kimi Rae Fitriansyah. Musim lalu, beberapa kali dia menyodok posisi tiga besar jajaran elit kelas Minirok. Skill Kimi Rae juga mengalami kemajuan pesat, karena juga mengikuti seri Asia Max Challenge di Malaysia.
Jika performancenya seperti musim lalu, Kimi layak diposisikan sebagai salah satu pegokart unggulan untuk meraih title juara nasional 2019. Support sang ayah dan tim Mahata, mengurusi hingga hal-hal hingga yang detil. Kimi termasuk pembalap dengan teknik jempolan. Kimi memakai gokart Rok.
7.Kimberly Vinzi
Kimbi –demikian sapaan karibnya—akan menjadi satu-satunya pegokart wanita yang turun di kelas Mini. Baru bergabung di TKM Racing tahun lalu, dia diproyeksikan sebagai penerus Kezia Santoso yang sekarang kuliah di Inggris.
Selain fokus di Kejurnas, Kimbi akan mengikuti seri Asia Rok Cup di Singapura dan Thailand. Juga direncanakan mengikuti Asia Max Challenge di Malaysia. Waktu tidak bisa dibeli, Kimbi harus mengikuti latihan keras dan disiplin agar skillnya makin terasah. (Hilary)