mobilinanews (Spanyol) - Marc Marquez bukan hanya jago dan bernyali maksimum di lintasan, tapi juga cerdik bikin strategi. Pilhan ban belakang di GP Belanda itu contohnya.
Banyak yang heran ia pakai kombinasi ban medium dan soft, sementara pembalap di depan, samping dan belakangnya semua pakai medium-hard. Berikut alasan Marquez.
Sejak latihan ia tak mampu kejar kecepatan Yamaha besutan Maverick Vinales dan Fabio Quartararo yang memang dominan hingga sesi kualififikasi.
Karena itu Marquez tak ingin ambil resiko memaksakan kemenangan saat race. Start dari urutan ke-4, targetnya hanya finish podium.
Agar bisa meraih target itu, ia harus berada di dekat dua Yamaha dalam 15 laps awal, dan sisanya melihat situasi saat balapan.
"Saya sama sekali tak berniat jadi juara mengalahkan mereka dengan resiko jatuh. Fabio 89 poin di belakang saya, Maverick 100 angka. Itu jadi pertimbangan," katanya.
Artinya, kedua pembalap Yamaha itu bukan saingan Marquez dalam perebutan gelar saat ini. Yang menguntitnya di klasemen adalah Andrea Dovizioso (Ducati) yang kala itu start dari posisi 11 dan meluncur dengan ban medium-hard.
"Jika saya pakai ban keras di belakang, jelas akan tertinggal Yamaha dan bisa jadi ketemu Dovi dan pembalap lain di akhir balapan."
Dalam beberapa lap awal, katanya, ia hanya menguntit Vinales dari jarak dekat. Ia manfaatkan lawan sebagai tameng melawan angin (slipstream) sekaligus menjaga performa ban.
Ia yakin Vinales akan mampu menyalip Quartararo dan kesempatan dirinya pun terbuka karena ban Quartararo pun sudah tergerus saat 10 lap memimpin balapan.
"Saat berada terdepan, ban Anda akan lebih cepat aus karena tekanan," jelas Marquez.
Taktik slipstream itu menolongnya tetap berada di baris depan, sekaligus bantuan Vinales buat Marquez untuk menyalip Quartararo yang mulai melemah. Beberapa lap jelang balapan usai, sesungguhnya ban belakang Marquez sudah lemah. Sangat beresiko memaksakan menang melawan Vinales.
"Kemudian saya putuskan 20 poin adalah hasil terbaik kali ini. Saya tak peduli dengan juara. Saya lebih peduli dengan tambahan poin di klasemen," tandasnya.
Ya, tambahan poin itu membuatnya semakin jauh di klasemen dengan keunggulan angka saat ini 44 atas Dovizioso.
Ia sangat puas dengan strategi itu karena faktanya Dovizioso kemudian bisa finish urutan 4 meski start dari urutan 11.
Artinya, memang benar akan beresiko jika ia pakai ban belakang keras seperti yang lainnya.
"Dalam rangka amankan nilai kejuaraan, ini adalah race terbaik saya. Ini balapan dimana saya sama sekali tak berpikir soal P1," tambah Marquez yang kini dalam proses meraih gelar juara MotoGP kali ke-6. (rnp)