mobilinanews (Jakarta) - Pengamat otomotif Bebin Djuana menjelaskan bahwa strategi pabrikan Tiongkok, DFSK yang hanya berkonsentrasi untuk mengembangkan produk SUV sudah di jalur yang benar.
Pasalnya, tren SUV terus meningkat sejak 4 tahun ke belakang dan diperkirakan akan terus naik. Jika dibandingkan dengan market MPV, memang segmen mobil keluarga ini
masih yang terbesar, namun pasar MPV menunjukkan penurunan karena adanya segmen LCGC dan sisanya berpindah ke segmen SUV.
"Cukup unik, karena DFSK masuk lewat produk-produk SUV bukan MPV. SUV DFSK juga 7 seater sehingga mengakomodir karakter komunal masyarakat Indonesia yang suka rame-rame. Yang penting muat banyak. Buat mudik bisa rame-rame," kata Bebin Djuana dalam sesi diskusi tentang SUV di dealer DFSK Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (20/8).
Adapun hal lain yang membuat banyak konsumen MPV yang mulai berpindah ke kendaraan SUV yakni ketangguhan yang kini dikolaborasikan dengan kenyamanan.
"Kalau dulu kendaraan itu dibuat nyaman tapi tidak tangguh, sebaliknya saat kendaraan itu tangguh biasanya tidak nyaman. Dan di DFSK Glory 560 ini bisa didapatkan dua-duanya. Tangguh tapi tetap nyaman untuk pengemudi dan penumpang," terang Bebin.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, tren peningkatan market SUV tidak hanya terjadi di pasar Indonesia saja. Tren ini juga terjadi di pasar global. Bukti konkrit adalah beberapa brand global yang tadinya spesialis sedan sport sebut saja seperti Rolls Royce dan Bentley kini sudah banyak yang justru memasarkan model-model SUV. (adr)