mobilinanews (Jakarta) - Armada Go-Jek tampak berkerumun di Ruko Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/8). Setelah disambangi, puluhan member Go-Jek sedang mengantri melakukan perbaikan hand phone (hp) yang selama ini dijadikan pegangan untuk mendapatkan order.
"HP kami hang karena aplikasi harus diupgrade ke versi baru. Di layar terdapat perintah untuk melakukan upgrade. Ternyata setelah diklik keluar perintah lanjutan untuk memasukan kata sandi yang tidak kami ketahui. Karena upgrade tidak berlanjut, HP tidak bisa digunakan dan kami tidak bisa terima order," ujar Adjie kepada mobilinanews.
Beberapa Go-Jekers lainya berujar ada ratusan armada lainnya yang mengalami nasib serupa. Proses upgrade aplikasi dijanjikan 2 hari, namun karena terbatasnya staf perbaikan beberapa harus menunggu hingga 3 hari.
"Kami menganggur dan tidak bisa berpenghasilan dari Go-Jek selama 3 hari ini. Staf perbaikan sedikit sedangkan yang mau servis bejibun," ujar member lain yang tidak ingin namanya disebutkan.
Jika saja perusahaan tidak menambahkan staf atau tempat perbaikan, bukan tidak mungkin kejadian yang dinilai merugikan armada Go-Jek akan kembali terulang. Mengingat sebuah aplikasi tentunya memerlukan pembaharuan sistem. Lantas bagaimana sikap perusahaan Go-Jek terkait masalah upgrade aplikasi?
"HP kami hang karena aplikasi harus diupgrade ke versi baru. Di layar terdapat perintah untuk melakukan upgrade. Ternyata setelah diklik keluar perintah lanjutan untuk memasukan kata sandi yang tidak kami ketahui. Karena upgrade tidak berlanjut, HP tidak bisa digunakan dan kami tidak bisa terima order," ujar Adjie kepada mobilinanews.
Beberapa Go-Jekers lainya berujar ada ratusan armada lainnya yang mengalami nasib serupa. Proses upgrade aplikasi dijanjikan 2 hari, namun karena terbatasnya staf perbaikan beberapa harus menunggu hingga 3 hari.
"Kami menganggur dan tidak bisa berpenghasilan dari Go-Jek selama 3 hari ini. Staf perbaikan sedikit sedangkan yang mau servis bejibun," ujar member lain yang tidak ingin namanya disebutkan.
Jika saja perusahaan tidak menambahkan staf atau tempat perbaikan, bukan tidak mungkin kejadian yang dinilai merugikan armada Go-Jek akan kembali terulang. Mengingat sebuah aplikasi tentunya memerlukan pembaharuan sistem. Lantas bagaimana sikap perusahaan Go-Jek terkait masalah upgrade aplikasi?