mobilinanews (Pati) - Menyebut Desa Pohgading Kecamatan Tlogowungu, Pati, Jawa Tengah yang terbayang adalah sebuah pegunungan di lereng Gunung Muria.
Dari situ seorang pembalap motor bertalenta Herjun Atna Firdaus (AF) yang kini memperkuat tim Astra Motor Racing Yogyakarta terlahir pada 15 tahun lalu.
"Awalnya ikut-ikutan aja ngebut dengan motor. Terus orang tua nyaranin kenapa tidak ikut balapan resmi sekalian. Sejak itu, saya jadi lebih semangat latihan dan ikut balap motor," ungkap Herjun kepada mobilinanews.
Herjun saat P1 di race 1 Oneprix Championship put 3 di Sentul kecil
Bakat Herjun yang menonjol membuat beberapa tim langsung tertarik meminangnya. Tapi, ia tak bergeming. Baru pada 2017, ketika Astra Motor Racing Team memintanya bergabung baru mengiyakan.
Saat usianya baru 13 tahun itu, Herjun langsung diturunkan di ajang Kejurnas Motoprix. Tahun ini, mengikuti event Asia Talent Cup balapan khusus motor Honda yang diikuti para pembalap belia berbakat dari berbagai negara.
Teranyar, Herjun menjadi salah satu ujung tombak tim Astra Motor Racing di ajang kejurnas balap motor Oneprix Championship 2019 di kelas Novice (14-20 tahun).
Nomor 46 itu tanggal lahir Herjun, hanya dibalik untuk 6 April 2004
Capaiannya yang belum maksimal di balapan yang disiarkan langsung TVOne itu lebih karena kurang beruntung. Seperti pada 2 putaran di sirkuit Bukit Puesar, Tasikmalaya, ia mengalami trouble engine hingga ditabrak pembalap lain.
“Herjun adalah pembalap berbakat. Namun karena belum beruntung saat di Bukit Puesar, dia agak jatuh mentalnya. Maka saat menghadapi putaran 3 Oneprix di Sirkuit Sentul Kecil, saya coba memotivasi dia,” kata Rudy Hadinata, manajer tim Astra Motor Racing.
Rudy yang dikenal getol membina pembalap muda hingga jadi pembalap kelas wahid itu, membisikkan kepada Herjun bahwa sebenarnya pembalap hebat. Hanya saja belum beruntung.
“Ayo, kamu bisa. Sekarang latihan lebih semangat, fokus dan Herjun pasti bisa podium,” begitu cara Rudy memotivasi Herjun.
Hasilnya, pembalap yang suka memakai nomor 46 ini berhasil menyabet podium juara pertama pada race 1 kelas Novice Oneprix Championship putaran 3 lalu.
Masih muda, harus menambah jam terbang sebanyak mungkin
Terkait nomor 46 apakah itu karena Herjun mengidolakan Valentino Rossi, Herjun malah tertawa.
“Kebetulan saja itu, mas. Itu nomor tanggal dan bulan kelahiran saya. Saya lahir tanggal 6 April 2004,” terang Herjun yang bercita-cita bisa menjadi pembalap MotoGP kelak.
“Siapa sih yang nggak pengin bisa balap di MotoGP? Tapi, pasti, ada prosesnya. Sekarang saya berada di tim Astra, dilatih oleh mas Wawan Hermawan dan sudah 2 tahun ini sekolah dan tinggal di Ciamis, Jawa Barat,” lanjut Herjun yang kelas 1 SMK Tri Bintang, Ciamis.
Di sela-sela sekolah, dan latihan teori, teknik, fisik maupun latihan praktek di sirkuit Bukit Puesar Tasikmalaya, 2-3 bulan sekali ia pulang ke Pohgading, Pati jika kangen sama orang tua dan adik-adiknya.
Setelah ketemu dengan keluarga, Herjun kembali ke Ciamis dengan semangat baru layaknya baterei yang habis discharge, berlatih, mengikuti event balap demi meraih cita-cita bisa menjadi pembalap MotoGP.
Amin ya, Herjun. (bs)