mobilinanews (Swiss) - Berita buruk sekaligus memalukan menerpa pembalap tim pabrikan Italia di MotoGP, Andrea Iannone.
Sampel urinnya yang diambil saat GP Malaysia di Sirkuit Sepang positif mengandung anabolic steroid yang termasuk dalam katagori doping.
Dari markas besarnya di Geneva, Swiss, Federasi Balap Motor Internasional (FIM) mengumumkan hal itu pada Selasa, 17 Desember 2017.
Sesuai ketentuan yang berlaku maka eks pembalap pabrikan Suzuki dan Ducati itu dikenakan larangan terlibat dalam semua aktivitas balap motor sampai penyelidikan atau banding dinyatakan tuntas.
Kontraknya di MotoGP 2020 bersama Aprilia terancam putus.
Jika terbukti maka Iannone terancam 4 tahun tak boleh ikut balapan.
"Keputusan sementara ini berlaku efektif sejak hari ini, 17 Desember," bunyi rilis resmi FIM.
Peraih 13 kemenangan di seri balap MotoGP itu mengaku belum menerima pemberitahuan apapun dari FIM. Ia juga mengaku tak bersalah.
"Santai saja. Saya akan meyakinkan hal itu kepada penggemar dan pihak Aprilia," katanya lewat media sosial.
Ia punya hak untuk meminta pemeriksaan ulang lewat sampel B yang diambil pada saat pengambilan urin pertama.
Ia juga boleh meminta pencabutan larangan sementara itu dengan alasan tertentu.
Misalnya ada bukti bahwa contoh urinnya sudah terkontaminasi, bukti kuat bahwa ia tak bersalah, atau ada indikasi temuan itu dirasa tidak adil.
Bila Iannone melakukan banding maka kasusnya akan disidangkan oleh Komisi Displin FIM.
Dari Aprilia sendiri belum ada statement apapun soal pembalapnya yang musim 2019 ini menduduki peringkat 16 klasemen akhir MotoGP. (rnp)