mobilinanews (Malaysia) - Saat ngebut dengan M1 2019 di sesi shkedown test, perasaan Jorge Lorenzo berbunga-bunga mengenang motor yang memberinya 3 gelar juara dunia dan 44 kemenangan di MotoGP itu.
Beda dengan saat ia tampil di sesi winter test, kelihatannya rada kecewa.
Setelah bernostalgia dengan m1 2019, Lorenzo ingin sekali menggeber versi terbaru M1 lansiran 2020. Tak apalah walau hanya beberapa laps sekadar mencari perbandingan antara 2 model itu.
Tapi, hingga usai tes, kesempatan itu tak ada. Ia gigit jari dan harus tunggu kesempatan berikutnya di Losail, Qatar, akhir bulan ini.
"Sayang sekali, untuk alasan tertentu, Yamaha memutuskan tidak memberi motor baru untuk saya jajal. Anda tahu, untuk tes semacam ini memang juga `tak aman` melakukan percobaan itu," ucap JL99 yang tetap pakai spek 2019 dan terdampar di urutan 20 tercepat dengan gap 1.3 detik dari Fabio Quartararo di urutan pertama.
Ia tak menjelaskan apa yang disebut tidak aman. Namun, ia juga mengatakan kalau sesuangguhnya sudah siap menggeber M1 2020.
Justru akan menarik, katanya, jika ia ikut menguji motor baru itu. Setidaknya akan muncul pendapat ketiga atau keempat soal kelebihan dan kekurangan motor baru itu.
"Saya datang tepat waktu dan siap melakukannya. Itu sisi bagusnya. Sisi buruknya kami tak punya cukup waktu untuk menyiapkan satu motor buat saya," katanya seperti dikutip crash.net.
Hebatnya, meski belum menggeber versi 2020, Lorenzo sudah bisa menyebut beberapa kelemahan dan kelebihan Yamaha saat ini.
Dalam pengamatannya ada dua atau tiga poin kelemahan M1.
Tapi, di sisi lain juga menyimpan banyak kelebihan seperti ia rasakan di masa lalu.
Apa plus dan minusnya, sayang tak ingin ia beberkan saat ini. Mungkin juga `tak aman` jika ia bicara gamblang soal itu ke ranah publik.
Yang jelas ia antusias atas kemungkinan jatah wild card buatnya di GP Catalunya nanti, di kandang sendiri. Namun, itu baru kemungkinan, karena belum ada konfirmasi resmi dari Yamaha. (rnp)