mobilinanews (Jakarta) - Jangan pernah anggap sepele perawatan radiator mobil Anda. Jika saja telat melakukan perawatan, bisa fatal akibatnya. Lantas, kapankah idealnya melakukan penggantian air radiator? Berikut ini adalah tips ganti air radiator yang dapat menjadi referensi Anda.
Diutarakan President & CEO PT Topindo Atlas Asia, Arief Goenadibrata, idealnya setiap 20.000 km sekali dilakukan pengurasan air radiator. Namun yang perlu menjadi catatan, disarankan tidak menggunakan sembarang cairan guna mengisi radiator mobil.
Air tanah di kota-kota besar umumnya memiliki standar kualitas air yang kurang baik. Bila saja berpikiran menggunakan air mineral yang asumsinya lebih baik untuk tubuh karena mengandung mineral. Ternyata justru bisa berakibat pada timbulnya kerak di pipa reservoir.
Cairan guna mengisi radiator mobil baiknya mengandung ethylene glycol (EG). EG adalah zat yang dapat meningkatkan titik didih cairan coolant. Penggunaan EG cocok digunakan untuk mobil 2000 cc keatas.
"TOP 1 memiliki varian pendingin radiator, TOP 1 Ultimate Coolant. TOP 1 Power Coolant, cocok untuk penggunaan pada mobil di bawah 2.000 cc. Seluruh produk cairan pendingin radiator TOP 1 menggunakan air yang sudah mengalami proses demineralisasi," papar Arief lagi.