mobilinanews (Italia) - Jelang seri ketiga F1 2020 di Hungaria pekan ini, internal Ferrari diguncang situasi tak sedap. Kursi Team Principal Mattia Binotto benar-benar panas.
Binotto dianggap bertanggung jawab atas buruknya persiapan Ferrari masuk musim 2020. Sejak tes ra musim hingga usai dua seri pembuka di Austria. Double DNF pekan lalu di Red Bull Ring membuat tifosi marah.
Media Italia pun sibuk dengan kritikan tajam seperti biasanya. Maklum, Ferrari adalah cermin Italian di kancah F1.
Media Italia Corrierre Della Sera melaporkan President Ferrari John Elkann dan CEO Louis Camilleri menggelar rapat darurat di Maranello. Salah satu hasilnya adalah calon pengganti Binotto.
Ia adalah Antonello Coletta, 53 tahun. Ia saat ini memimpin tim Ferrari di ajang balap Grand Touring dan beberapa aktivitas motorsport lainnya.
Kinerja Binotto akan dilihat pada GP Hungaria pada 15-17 Juli 2020 di Sirkuit Hungaroring. Jika ada peningkatan maka Binotto punya peluang lanjut.
Ferrari sendiri membawa berbagai pengembangan teknis ke Hungaria. Terutama pada sektor aerodinamika yang coba ditanggulangi dengan up date sayap terbaru.
Binotto yang sebelumnya direktur teknik diangkat jadi Team Principal pada awal musim 2019 menggantikan Mauricio Arrivabane yang didepak akibat performa buruk Si Merah. Musim lalu Binotto sempat dianggap sukses usai Ferrari meraih 3 kemenangan.
Banyak pihak yang meragukan Binotto bisa menolong Ferrari dalam jangka waktu pendek. Hanya keajaiban yang bisa bantu SF1000 bersaing pada musim ini.
"Kelemahan Ferrari tak hanya paket aero, tapi saat ini juga pada mesin. Sebaiknya Binotto menyerah pada musim ini, juga tahun depan, dan kemudian sepenuhnya bersiap untuk regulasi baru pada 2022. Dalam kondisi saat ini, Lewis Hamilton tak ada artinya di balik kemudi SF1000," komentar Flavio Briatore, mantan bos Benetton dan Renault yang kini jadi pengamat sekaligus penasehat Fernando Alonso. (rnp)