mobilinanews (Inggris) - Pembalap dan penonton ingin balapan seru yang memungkinkan salip menyalip. Skill dan nyali mengemudi dari dalam kokpit harus lebih terlihat.
Bertahun-tahun isu bergulir karena banyak event F1 yang mulai sepi penonton. Selain karena yang menang itu ke itu saja, suasana balapan juga acap monoton karena masing-masing mobil laju sendiri-sendiri macam karnaval. Jarang sekali ada aksi salip-salipan, khususnya di baris depan.
Lewisw Hamilton, pemegang 6 gelar juara F1 dan diproyeksikan bakal 7 tahun ini, salah satu driver yang sepertinya juga sudah bosan dengan suasana balapan.
Bahwa ia tetap berusaha menjadi juara karena tujuan serta tugas setiap pembalap profesional memang demikian. Siapa yang mau menggaji besar seorang driver kalahan?
Salah satu faktor yang membuat balapan menjenuhkan, kata Hamilton, adalah ban.
Banyak sekali momen di mana kemenangan seorang pembalap ditentukan oleh kemampuannya mengelola ban sepanjang balapan. Bukan karena skill mengelola kemudi. Dalam tiga race terakhir musim 2020 juga kesan itu menonjol.
"Itu bukan tugas yang diinginkan pembalap. Fans juga ingin melihat skill pembalap di lintasan. Bukan untuk menonton strategi dan kemampuan mengelola ban," tegas Hamilton.
"Kami butuh ban dengan grip yang lebih memungkinkan setiap mobil pembalap bertarung dalam jarak lebih dekat," tambah Hamilton.
Ia sebut itu adalah sebuah tantangan untuk Pirelli sebagai pemasok tunggal ban F1. Ke depan, katanya, Pirelli sebaiknya lebih banyak melibatkan pembalap untuk memroduksi ban yang akan digunakan F1.
Selama ini karakteristik ban ditentukan oleh para ahli teknik di FIA yang cara pandangnya soal balapan tentu beda dengan para pembalap tulen. Baru tahun lalu Hamilton dilibatkan, namun lebih kepada saran semata.
"Darah dan hati saya balapan. Saya ingin bertarung di lintasan seperti suasana dibalapan gokart yang rapat," kata driver Inggris itu dalam berkali-kali kesempatan.
Jelas sekali apa yang dikatakan Hamilton adalah bagian dari keinginan fans F1 yang sangat jenuh dengan atmosfer balapan yang durasinya rata-rata dua jam. (rnp)