
mobilinanews (Jerman) - Meski tak juara, gelar King of Sachsenring tetap tepat milik Marc Marquez. Dengan kondisi fisik belum sepenuhnya pulih, ia sukses finish P2 dari posisi start 13.
"Rasanya seperti pemenang. Luar biasa. Saya benar-benar puas. Super happy buat tim," ucap Marquez yang tampak sangat ceria karena meraih double podium bersama sang adik, Alex Marquez, yang juga teman satu tim di Gresini Ducati.
Keduanya finish 2 dan 3 di belakang Francesco Bagnaia yang tampil menjadi juara.
Ketiganya mendapat berkah dari musibah yang menimpa Jorge Martin (Pramac Ducati) yang terjatuh di T1 dalam posisi memimpin balapan. Benar-benar apes karena balapan tinggal 2 laps dan sudah unggul 0,6 detik atas Bagnaia.
Martin out maka Bagnaia dan Marquez bersaudara langsung masuk 3 Besar. Saat itu, Bagnaia yang sempat memimpin balapan sebelum disalip Martin, mengaku kewalahan untuk mendekat dan menekan Martin. Ia hanya bisa mengekor sembari menunggu lawan bikin kesalahan.
Itu terjadi di awal lap 29 dari 30 putaran jadwal balapan. Martin tiba-tiba jatuh dan ndlosor ke gravel. Sebabnya belum diketahui.
Konsekuensi lainnya, kini Bagnaia sukses mengkudeta Martin di puncak klasemen. Kalah 15 poin sebelum balapan, kini Bagnaia jadi.pemimpin baru dengan keunggulan 10 poin.
Kembali ke Marquez. Usai race ia akui kreativitas kru teknisnya di bawah kendali Frankie Carchedi sangat membantu penampilannya yang dramatis.
Kreasi itu tak lain adalah upaya Carchedi dan timnya membangun setingan motor agar tekanan pada tubuh Marquez tak begitu berat saat melibas 2 tikungan kanan. Tak disebut detilnya, tapi itu bekerja karena MM93 tak lagi merasa kesakitan pada rusuk kanannya saat menikung.
"Normalnya kami tidak menentukan set up motor terkait cidera. Tapi, pagi sebelum race kami lakukan hal yang tidak normal itu untuk coba membantunya mengurangi rasa sakit pada rusuk kanan," kisah Carchedi yang sangat surprise atas finish P2 karena sebelumnya hanya punya target meraih poin sebisanya.
Ia pun semakin kagum dengan perjuangan panjang Marquez menuju podium. Marquez sempat fight panjang melawan Franco Morbidelli (Pramac Ducati) dan Enea Bastianini (Lenovo Ducati). Mereka bertiga di belakang Martin, Bagnaia dan Alex.
Saat tarung rapat dengan Morbidelli, sempat ada kontak bodi. Membuat Marquez dan motornya sempat goyang dan nyaris jatuh lagi.
Ia bisa mengontrol, namun wind screen (penahan angin) pada motornya pecah dan airbag di tubuhnya pun mengembang. Itu.membuat tubuhnya seperti terjepit di balik baju balapnya.
"Sejak awal kami ditimpa masalah. Harus ganti motor, juga crash. Semua tak berjalan seperti rencana. Tapi, ia membuat perbedaan. Bertahun-tahun di ajang balap ini, saya belum pernah mengalami akhir pekan seperti ini," imbuh Carchedi,.mantan chief crew Joan Mir di Suzuki saat meraih gelar juara MotoGP 2020.
Benar, P2 di race Sachsenring ini buah keberuntungan dari musibah yang menimpa Martin. Tapi, melihat proses panjangnya dari P13 ke P2 dengan segenap problemnya yang tak terlihat langsung, maka sangat tak salah menyebut Marquez adalah juara semestinya. (rn)