F1 2025 Jepang: Sial Banget Pembalap Satu Ini, Didenda FIA Rp 320 Juta Gara-Gara Sakit Perut

Minggu, 06/04/2025 21:40 WIB | Rulin purba
Carlos Sainz (tengah), sudah telat malah senyum-senyum saat lagu kebangsaan Jepang berkumandang. (Foto: dailymail)
Carlos Sainz (tengah), sudah telat malah senyum-senyum saat lagu kebangsaan Jepang berkumandang. (Foto: dailymail)

mobilinanews (Jepang) - GP Jepang musim ini benar-benar sial buat Carlos Sainz (Tim Williams). Dua kasus tak menyenangkan ia terima dalam 2 hari, sudah begitu harus bayar pula.

Peristiwa pertama pada sesi kualifikasi Sabtu (5/4). Mantan pembalap McLaren dan Ferrari itu gagal menembus phase 10 Besar (Q3). Teremiminaai di sesi Q2 dengan urutan tercepat ke-12.

Tapi, ia kena grid penalti mundur 3 posisi karena dituduh menghalangi laju Lewis Hamilton, pembalap yang menggantikannya di Ferrari, saat melakukan flying lap. Karena itu Sainz harus jalani start balapan dari posisi ke-15 dan mencapai finish di posisi 14.

Berikutnya jelang upacara pembukaan pada Minggu (6/5). Putra perally legendaris Carlos Sainz Sr itu mendadak sakit perut. Katanya, melilit.

Ditemani staf tim Williams, ia memeriksakan diri ke klinik sirkuit. Diperiksa oleh dr. Messina.

Tapi, gara-gara hal itu ia telat hadir tepat waktu saat lagu kebangsaan Jepang dinyanyikan seluruh hadirin. Ia tiba saat lagu sudah berkumandang.

Itu sebuah kesalahan fatal di F1. Karena pembalap dan pelaku F1 lainnya diwajibkan oleh aturan FIA untuk respek dan hormati lagu kebangsaan negara penyelenggara.

Ada pasalnya, bahwa pembalap harus ikut tepat waktu untuk acara seremonial itu.

FIA selaku regulator F1 pun memberikan denda 18.000 Euro atau sekitar Rp 320 juta. Itu pun sudah dikorting karena di dalam regulasi sangat jelas bahwa pelanggaran untuk kasus itu didenda 60.000 Euro atau sekitar Rp 1,1 miliar.

Dalam keterangan tertulisnya, stewards FIA menyebut diskon besar itu diberikan karena terbukti Sainz memang sakit. Saksinya adalah staf tim yang mengantar Sainz ke klinik dan dr. Messina berikut berkas pemeriksaannya.

"Kami juga melihat beberapa rekaman video bahwa ia benar ke klinik," bunyi keterangan stewards.

Hmmm, hari gini tiga ratus juta perak melayang hanya karena sakit perut tentu tak bisa hanya dianggap buang sial! Tapi mau bagaimana lagi, itu adalah peraturan dan FIA berhak narikin denda untuk menambah kas organisasi. (r)