
mobilinanews (Qatar) - Sudah 4 hari Jorge Martin dirawat khusus di RSU Hamad, Doha, usai kecelakaan fatal di GP Qatar lalu. Setidaknya ia harus tinggal 2 minggu lagi di sana sebelum dirasa aman untuk diterbangkan ke Spanyol.
Disenggol motor Fabio Di Giannantonio (Pertamina VR46 Ducati) dengan kecepatan sekitar 200 km/jam, Martin terbanting ke aspal. Padahal, itu adalah race pertamanya setelah istirahat 2 bulan akibat kecelakaan pertama di winter test Sepang dan kecelakaan kedua saat latihan naik motor kala proses pemulihan.
Dampak kecelakaan ketiga itu ternyata lebih parah dari yang diumumkan pertama. Tulang rusuknya bukan 6 tetapi 11 bagian yang patah dan retak. Beda dengan kecelakaan pertama yang bikin tulang tangan dan kaki patah, yang tulang rusuk ini tak bisa dioperasi. Penyembuhannya dibiarkan dengan cara alami dan diperkirakan butuh waktu 3 bulan untuk menjalaninya.
Menurut keterangan dokter, prioritas penanganan juara dunia 2024 itu adalah cidera pada dadanya. Ia menderita kolaps paru-paru, yakni terdapat udara yang terperangkap antara paru-paru dan dinding dadanya. Itu yang membuat Martin merasa nyeri dada sejak dibawa ke klinik sirkuit dan akhirnya le RS. Udara itu, kata dokter, harus dikeluarkan melalui sebuah tabung khusus.
Martin sendiri lewat akun instagramnya mengucapkan terima kasih kepada fans yang terus menyemangatinya.
"Saya fight, berjuang (melewati ini). Terima kasih! katanya.
Dalam.postingannya ia juga melampirkan foto hitam-putih yang menggambarkan berbagai perlengkapan medis yang menempel pada dadanya.
Martin sudah absen dinihari seri awal MotoGP 2025 di Thailand, Argentina, AS sebelum jatuh di Qatar. Dengan masa pemulihan yang panjang itu, pembalap tim pabrikan Aprilia ini akan absen pula pada seri Spanyol pelan depan, Prancis dan Inggris (Mei), serta Aragon dan Italia pada Juni. (r)