mobilinanews (Jakarta) - Dunia energi tengah menantikan salah satu manuver paling berani dan bersejarah yang pernah terjadi dalam industri minyak. Shell Plc dikabarkan tengah mempertimbangkan aksi akuisisi terhadap pesaing sekaligus rekan senegaranya yang tak kalah legendaris yaitu British Petroleum atau BP Plc
Langkah ini berpotensi mengubah peta kekuatan energi global jika benar-benar terwujud. Gabungan dua raksasa minyak asal Inggris ini akan menciptakan kekuatan baru yang bisa menyaingi dominasi perusahaan energi asal Amerika Serikat seperti ExxonMobil dan Chevron. Namun tentu saja rencana ini tidak bisa terjadi begitu saja. Shell saat ini masih menunggu momen yang tepat. Salah satunya adalah penurunan harga saham BP yang sudah anjlok hampir sepertiga dalam 12 bulan terakhir akibat tekanan harga minyak global dan keraguan investor terhadap arah pemulihan BP
Dikutip dari Bloomberg pada Senin 5 Mei Shell sudah mulai membahas secara serius potensi akuisisi ini bersama para penasihatnya. Pembicaraan masih berada dalam tahap awal dan belum ada kesepakatan resmi. Bahkan sumber internal menyebut Shell juga tengah bersiap untuk skenario di mana BP bisa didekati oleh pelamar lain sehingga kompetisi bisa semakin ketat
Meskipun Shell masih berhati-hati dan mempertimbangkan untuk lebih fokus pada buyback saham dan akuisisi kecil-kecilan langkah ini menunjukkan bahwa Shell memiliki ambisi besar. Ambisi untuk menjadi tidak hanya raksasa energi tetapi pemimpin masa depan dalam dunia yang semakin beralih dari minyak ke sumber energi terbarukan
Juru bicara Shell menyatakan bahwa mereka saat ini sangat fokus pada kinerja internal efisiensi dan penyederhanaan operasional. Tapi bukan berarti mereka menutup pintu terhadap peluang akuisisi besar. CEO Shell Wael Sawan bahkan secara tersirat menunjukkan bahwa jika waktunya tepat akuisisi bisa menjadi bagian dari strategi pertumbuhan nilai perusahaan
“Saya pernah mengatakan di masa lalu bahwa kami ingin menjadi pemburu nilai. Saat ini perburuan nilai adalah membeli kembali lebih banyak saham Shell. Tapi tentu kami tidak menutup kemungkinan lain ke depannya” ujar Sawan
Dari pihak BP sendiri hingga saat ini belum ada pernyataan resmi. Namun diamnya BP justru menambah spekulasi. Dalam dunia korporasi diam bukan berarti penolakan. Bisa saja mereka juga sedang menimbang tawaran atau bahkan menunggu calon pembeli lain datang dengan penawaran lebih tinggi
Yang jelas jika Shell berhasil mencaplok BP ini akan menjadi salah satu akuisisi terbesar dalam sejarah industri energi. Bukan hanya dari sisi nilai transaksi tapi juga dari implikasi strategisnya. Shell akan menggabungkan kekuatan produksi distribusi dan inovasi energi dari dua ikon besar Inggris untuk memperkuat posisinya di panggung global
Langkah ini juga mencerminkan bagaimana perusahaan energi konvensional sedang mencari cara bertahan dan tumbuh di tengah pergeseran besar menuju energi hijau. Merger besar seperti ini bisa menjadi batu loncatan menuju efisiensi operasional yang lebih baik dan kekuatan finansial yang lebih besar dalam menghadapi transisi energi yang menantang
Meski semua ini masih bersifat spekulatif satu hal yang pasti Shell kini sedang memainkan strategi jangka panjangnya dengan sangat hati-hati. Mereka tahu bahwa momen seperti ini jarang datang dua kali dan jika berhasil ini bukan hanya soal akuisisi tapi soal warisan sejarah baru dalam industri energi dunia