F1 2025: Fakta Bicara, McLaren Seperti Terkutuk di Imola. Max Verstappen Dewanya

Selasa, 20/05/2025 21:06 WIB | Rulin purba
Baru main beberapa detik, Max Verstappen langsung menyalip Oscar Piastri di Imola 2025. (Foto: automotorundsport)
Baru main beberapa detik, Max Verstappen langsung menyalip Oscar Piastri di Imola 2025. (Foto: automotorundsport)

mobilinanews (Italia) - Baru beberapa detik selepas start GP Emilia Romagna di Sirkuit Imola  Italia, Oscar Piastri (McLaren) langsung disalip Max Verstappen (Red Bull Racing). Padahal Piastri pemegang pole position.

Soal pole position ini menarik dibahas lewat fakta yang bicara. Itu adalah pole pertama McLaren di Imola setelah kali terakhir 20 tahun lalu saat masih bertajuk GP San Marino.

Musim ini McLaren sudah meraih 4 dari 7 pole sitter. Tiga pole sebelumnya bisa dieksekusi menjadi kemenangan.

Pole keempat di Imola itu yang gagal dikonversi jadi kemenangan. Padahal Piastri lagi bagus-bagusnya dengan 4 kemenangan dalam 6 seri balapan sebelumnya.

Setelah disalip, Piastri maupun Lando Norris sama sekali tak bisa mendekati Verstappen dalam 63 laps durasi balapan.

Jelas sekali pada race ini Verstappen sangat kuat bersama RB21 yang di up-grade sedemikian rupa menyusul performa buruk di beberapa race sebelumnya.

Selain fakta RB21 lebih hebat dari MCL39,  fakta lain bicara kalau McLaren memang selalu kalah jika pembalapnya memulai balapan di Imola dari posisi pole sitter. Kalau ada yang bilang McLaren memang terkutuk di Imola  bisa benar adanya. Lima kali memulai balapan dari pole tak ada yang bisa dikawinkan dengan kemenangan.

Sebelum Piastri, McLaren sudah berpengalaman 4 kali sebagai pemegang pole di Imola. Keempatnya juga gagal. 

Yang terakhir diraih Kimi Raikkonen (Finlandia) pada musim 2005. Tapi, pada lap 9 ia sudah out dari balapan lantaran masalah teknis pada mobilnya. 

Sebelumnya 3 pole beruntun pada 1999, 2000 dan 2001 diraih Mika Hakkinen  juga asal Finlandia.

Ia kecelakaan  pada 1999 dan gagal finish. Pada 2000  ia kalah dari musuh bebuyutannya saat itu, Michael Schumacher (Ferrari).

Dan, yang tragis adalah musim 2001 saat posisi front row ditempati Hakkinen dan David Coulthard . Adik Michael, Ralf Schumacher (Williams BMW) melejit bak roket dari posisi start ketiga. Menyalip duo McLaren dan memenangkan lomba.

Artinya, McLaren memang ditakdirkan hanya mampu meriah pole di Imola, bukan kemenangan. Takdir itu sudah dikunci. Tak bisa berubah karena GP Emilia Romagna di Imola itu tak lagi masuk kalender F1 mulai 2026.

Sebaliknya buat Verstappen yang mengalahkan Norris dan Piastri dengan marjin 6,1 dan 12,9 detik di garis finish. Sangat telak jika dibandingkan dengan performa McLaren dalam 6 seri terdahulu.

Ini kemenangan kali keempat dari lima penampilannya di Imola. 

Ia juara beruntun pada 2021, 2022, 2004 dan 2025. Membuatnya pantas dijuluki Dewa Imola.

Satu-satunya yang gagal ia menangkan adalah seri 2020 karena bannya pecah,  mobil nyelonong dan nyangkut di gravel pada posisi saat itu P2.

 Pada 2023, tak ada balapan karena sirkuit itu terkena banjir bandang yang merusak banyak sarana pendukung di dalam dan di luar sirkuit.

Tentu saja Norris dan Piastri tak percaya kalau itu adalah kutukan McLaren di Imola.

"Kali ini Max memang sangat cepat. Tak mungkin kami mengejarnya," kata Norris.

"Saya sudah kalah sejak awal lomba, saya ngerepotin terlalu dini. Tapi, Max memang beda kali ini," imbuh Piastri.