WRC 2025 Rally Sardegna: Krisis Poin di Kejuaraan Dunia, 2 Joki Hyundai Wajib Kalahkan Rombongan Toyota

Rabu, 04/06/2025 21:59 WIB | Rulin purba
Ott Tanak (Estonia/Hyundai). (Foto: hyundaimotorsport)
Ott Tanak (Estonia/Hyundai). (Foto: hyundaimotorsport)

mobilinanews (Italia) - Kejuaraan reli dunia, WRC 2025, baru berlangsung 5 putaran. Semuanya dimenangkan driver tim Toyota Gazoo Racing (TGR). Tak ada jalan lain buat Hyundai Motorsport selain pol-polan di Rally Sardegna, Italia, 5 sampai 8 Juni pekan ini.

Ya, hanya kemenangan yang bisa membuat joki pabrikan Korea itu, Ott Tanak dan Thierry Neuville, bisa kembali merasa nyaman dalam perburuan gelar tahun ini. Keduanya sudah tertinggal jauh dari perally TGR Elfyn Evans yang memimpin klasemen kejuaraan sementara dengan total poin 118. 

Tanak (juara dunia WRC 2019) dan Neuville (juara dunia 2024) saat ini hanya mengoleksi total poin 84 dan 78. Lumayan jauh dari Evans.

Terdampar di peringkat 4 dan 5  tapi Tanak dan Neuville bersaing ketat dengan punggawa TGR lainnya, Kalle Rovanpera dan Sebastien Ogier yang baru memetik 88 dan 86 poin.

Mencermati klasemen di atas, bisa diprediksi akan terjadi perang saudara di kedua kubu. Antara Evans yang memburu gelar juara dunia pertamanya setelah 4 tahun terakhir hanya jadi runner up, melawan Rovanpera yang juara dunia 2022 dan 2023.

Di skuad Hyundai tentu saja antara Tanak versus Neuville.

Menengok beberapa putaran sebelumnya, seharusnya Tanak jadi favorit juara di Sardegna, salah satu trek gravel terberat di kalender WRC. Perally asal Estonia itu tiga kali juara di sana. Pada 2017, 2022 dan 2024.

Tahun lalu ia meraih kemenangan dramatis di special stage terakhir. Kalah 6,2 detik dengan Ogier, Tanak memenangkan stage terakhir itu dan dinobatkan sebagai juara dengan keunggulan hanya 0,2 detik atas Ogier.

Tapi, Tanak tahu nostalgia itu sama sekali tak menjaminnya menang lagi tahun ini.

Pasalnya, Sardegna adalah ajang lomba yang sangat melelahkan. Awalnya, lintasan ini tampak mulus dan berpasir, tetapi kondisi jalan biasanya berkembang dengan cepat. Tiba-tiba saja peserta  dapat menemukan bebatuan padat yang mencuat dari dalam tanah.

"Itu akan menyulitkan mobil dan ban.Tahun ini kami akan menghadapi etape baru, tetapi kami tahu bahwa etape ini sering kali memiliki daya cengkeram ban yang cukup rendah, yang membuat berkendara menjadi sangat menantang di jalan sempit ini," ucap Tanak kepada media rallyjournal.

 Ya,  beberapa stage baru akan diperkenalkan tahun ini, yang akan menambah kerumitan. Selain menemukan setingan mobil yang tepat, catatan kecepatan yang tepat akan menjadi kunci keberhasilan.

“Kami tahu mobil kami tidak mudah menemukan pengaturan yang baik untuk berbagai permukaan, tetapi sebelumnya kami telah melakukannya dengan baik di Sardegna. Mudah-mudahan, kami telah mengerjakan pekerjaan rumah kami dan akan berada di kecepatan yang tepat sejak awal,” simpul Tanak.

Di pihak TGR, rivalitas Evans dan Rovanpera juga tak kalah menegangkan. Bukan saja karena karakter lintasan seperti gambaran di atas, tetapi juga fakta kalau keduanya masih belum sepenuhnya nyaman dengan ban Hankook yang mulai tahun ini menjadi ban resmi serial WRC. Keduanya masih dalam tahap adaptasi.

WRC edisi Sardegna dimulai dengan etape uji coba pada Kamis (5/6) sore waktu lokal. Pertarungan waktu tercepat dimulai pada Jumat (6/6) pagi dan berakhir pada Minggu (8/6) setelah 16 soecial stages yang mencakup jalur kompetisi sekitar 320 kilometer. (r)