mobilinanews (Jepang) - Sabtu ceria bagi Francesco Bagnaia. Lama terpuruk, joki pabrikan Italia itu sukses meraih pole position dan kemenangan perdana pada sprint race sepanjang musim ini.
Dua sukses itu didapuk Bagnaia di Sirkuit Motegi, Jepang, Sabtu (27/9). Melaju dari front row bersama Joan Mir (Honda) dan Marc Marquez (Ducati), Bagnaia langsung memimpin balapan selepas start, dan terus di depan hingga finish.
Marquez yang sejak sesi latihan memang tak segarang biasanya, mencoba merangkak ke depan tetapi sulit baginya menyusul Mir yang mantan team mate-nya di Honda.
Tapi, seperti dikatakan Marquez sehari sebelumnya, yang ia utamakan di GP Jepang ini adalah memastikan gelar juara 2025 tanpa harus memaksakan kemenangan. Karena itu seusai menyalip Mir empat lap jelang finish, ia juga tak terlalu bernafsu mengejar Bagnaia di depan. Apalagi, menang atau kalah dengan rekan satu timnya itu tak ada pengaruh di kejuaraan dunia.
Maka, wajar jika Marquez bilang puas meski finish kedua. Mendapat tambahan 9 poin membuatnya kini tinggal menanti penetapan sebagai juara dunia 2025 pada raceday GP Jepang besok, Minggu (28/9).
Marquez sudah surplus poin jelang laga besok. Pasalnya, Alex Marquez (Gresini Ducati) hanya finish P10 di sesi sprint yang artinya keluar arena tanpa poin. Padahal, Marquez hanya butuh mengambil 3 poin dari adiknya untuk mengunci gelar tahun ini.
Dengan tambahan 9 poin itu, MM93 kini mengoleksi 521 poin. Alex di peringkat kedua stagnan dengan poin 330. Selisih poin kakak beradik itu berubah jadi 191. Padahal, Marquez hanya butuh mencuri 3 poin dari Alex untuk mengunci gelar, dan kini sudah berlebih dengan 6 poin.
Akibatnya, dalam sesi grand prix besok, Marquez hanya butuh finish di depan Alex untuk menetapkan gelar. Kalah pun tak apa asalkan tak lebih dari 6 poin. Jika serius dan tak ada bencana tak terduga, hal itu nyaris mustahil tak bisa dilakukan.
Kalaupun Alex juara, tapi di Abang tetap juara dunia jika finish runner-up. Karena beda poin antara P1 dan P2 hanya 5. Masing-masing 25 dan 20. Begitu pula kalau Alex P2 dan P3. Pokoknya, Alex harus menang di atas 6 poin jika berniat menunda gelar si Abang.
Juara dunia MotoGP 6 kali itu tahu persis apa yang harus ia lakukan besok. Tetap start dari P3 di samping Mir dan Bagnaia, Marquez hanya perlu menjauh dari Alex yang start dari P8.
Ia pun mengulang ucapan sebelumnya, bahwa ia tak perlu memaksakan kemenangan di Motegi karena yang ia incar adalah gelar di kejuaraan dunia.
"Saat menjadi juara dunia, tak lagi perlu membahas Anda finish sebagai juara atau finish keberapa saat balapan," katanya.
Untuk Bagnaia, mendapat tambahan 12 poin tak hanya mempertebal rasa nyaman dan kepercayaan dirinya di atas Desmosedici GP25 tapi juga menjauhkan diri dari ancaman Marco Bezzecchi (Aprilia) di grup 3 Besar kejuaraan. Maklum tadinya Bagnaia benar-benar terancam out dari 3 Besar karena hanya unggul 8 poin dari Bezzecchi. Kini keunggulan itu membesar jadi 20 lantaran Bezzecchi crash di sprint race GP Jepang.
"Sejak sesi latihan saya mulai nyaman dan percaya diri di atas motor. Sangat positif dan semoga momentum ini terus berlanjut," tandas juara dunia 2022 dan 2023 ini.
Maka, para penggemar Bagnaia pun ikut larut dalam sukacita sambil berucap Forza Pecco! lewat medsos. (r)