mobilinanews (Jakarta) – Kabar Bakal terdepaknya Suparno Djasmin dari kursi Vice President PT Toyota Astra Motor (TAM) sudah berhembus kencang, sekitar 3 bulan silam.
Seorang bos Agen Pemegang Merek (APM) membisikkan kepada mobilinanews, akan ada berita besar dengan dicopotnya pejabat penting di APM papan atas. Siap-siap saja, katanya.
“Sudah menjadi rahasia umum di kalangan APM, bahwa ada rivalitas keras di APM itu dengan holdingnya. Dan ini merupakan manuver lanjutan dari yang pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya.
Karena sudah terbuka itu, Suparno Djasmin yang karib disapa Abong memilih mengundurkan diri dari jabatannya yang bergengsi itu dan berpindah ke bagian finance pembiayaan (masih dalam group) yang jauh dari hingar bingar.
Manuver sebelumnya yang dimaksud yakni dikembalikannya fungsi Auto 2000 menjadi dealer penjualan produk kendaraan dari Astra Internasional. Sebelumnya, dalam kurun waktu selama ini, Auto2000 tak ubahnya seperti brooker.
Semua kendaraan sebelum sampai dealer mesti lewat Auto2000 dulu. Sehingga harganya menjadi lebih tinggi karena mengambil semacam fee tanpa melakukan apa-apa.
“Manuver ini melibatkan tokoh yang sama dengan gerakan melengserkan Pak Abong. Memang ada keuntungannya bagi konsumen, membeli mobil jadi sedikit lebih murah. Tapi aksi itu sekaligus mencari muka ke bos Jepangnya,” sebut tokoh yang minta identitasnya tidak dibuka itu.
Gerakan ini mempreteli margin yang didapat Astra sekaligus memotong praktek pencaloan yang telah berlangsung sekian lama.
Akankah ada aksi lanjutan setelah Pak Abong lengser, atau justru ada manuver pembalasan dari kubu yang lain? Kita tunggu saja.