mobilinanews (Jerman) - Sejak awal Ducati sudah paham kalau Sachsenring bukanlah lintasan ideal bagi Desmosedici GP22. Dalam sejarahnya baru sekali motor Italia itu juara di Sachsenring, lewat Casey Stoner pada musim 2008. Kemenangan kedua layak dibidik pada Minggu (19 Juni 2022) nanti.
Mengacu pada performa Desmosedici sepanjang latihan GP Jerman pada Jumat (17/6) dan Sabtu (18/6), joki Ducati macam Francesco Bagnaia sepertinya tak akan sulit meraih posisi start front row pada kualifikasi malam ini WIB dan seterusnya fight menjadi pemenang pada raceday.
Ia dan rekan setimnya, Jack Miller, sudah sangat nyaman dengan set up motor masing-masing. Bagnaia tercepat di FP2 dan 3, sedangkan Miller tercepat di FP1. Bukan hanya mereka, para joki tim satelit Johann Zarco dan Jorge Martin pun main cemerlang.
Keduanya berada di urutan tercepat 4 dan 5 di sesi FP3 hari ini. Artinya 4 Ducati berada di grup 5 Besar. Hanya Aleix Espargaro (Aprilia) yang memisahlan kedua tim ini dengan mengambil posisi ke-3 tercepat.
Meski baru latihan, ini jadi catatan sukses tersendiri bagi Ducati. Terlebih di Sachsenring yang terdiri dari 13 tikunagn pendek-pendek dan trek lurus yang hanya 700 meter.
Karakter sirkuit itu jelas bukan `makanan` Ducati yang terkenal punya power paling dahsyat di MotoGP dan tak terkalahkan di trek lurus.
Rupanya, pada tes resmi di Barcelona lalu Ducati sudah bikin persipan khusus ke seri jerman pekna ini dengan mengubah setelan motor. Mengorbankan top speed dengan lebih fokus pada kelincahan motor di area tikungan.
Miller, misalnya, bahkan mengganti stang motornya untuk Sachsenring dengan tujuan tak lain untuk memudahkan keluar masuk tikungan.
"Selama tes Barcelona kami membuat banyak perubahan. Terlebih ke Sachsenring yang di atas kertas bukanlah lintasan yang cocok dengan Desmosedici. Hasilnya positif meski saya harus mengubah gaya balap. Kepercayaan diri sangat tinggi dan bisa memaksimalkan kinerja roda depan seperti para rider Ducati lainnya," kata Miller yang pada akhir musim 2022 ini pisah dengan Ducati dan gabung dengan tim pabrikan KTM.
Sambutan positif tentu juga datang dari Bagnaia. Perubahan set up yang dirancang dan diuji pada tes Bracelona membuahkan hasil setidaknya pada tiga sesi latihan awal GP Jerman.
"Sepertinya ini sesi latihan saya yang terbaik sepanjang musim ini. Saya tak ingin lagi mengubah-ubah setingan motor. Sudah tak ada lagi yang harus diutak-atik," ujar Bagnaia yang memecahkan rekor kecepatan MotoGP di Sachsenring dengan torehan waktu baru 1:19,765.
Kini tugas Bagnaia dn Miller adalah meneruskan perjuangan ke sesi kualifikasi yang berlangsung malam ini WIB. Targetnya jelas, meraih posisi start front row.
Jika keduanya berada di garis depan maka peluang menjadi juara akan sangat terbuka bagi Bagnaia.
Sebab, hanya dengan juara atau minimal finish di depan Fabio Quartararo (Yamaha) maka peluangnya ikut berebut gelar semakin terbuka. (rnp)