mobilinanews (Jakarta) - Mungkin banyak yang tidak menyadari kalau hidup di kota besar seperti Jakarta, hampir setiap hari kita melihat bagaimana para pengendara, baik itu pengendara roda empat maupun roda dua, melakukan pelanggaran demi pelanggaran dalam berlalu-lintas.
Tingkat kesadaran yang rendah soal tertib berlalulintas merupakan penyakit masyarakat yang harus dibenahi. "Kita harus bisa menumbuhkan sikap disiplin, respect dan empati antar sesama pengguna jalan. Dan itu harus dimulai dari diri kita sendiri," tegas Jusri Pulubuhu, founder Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) di acara talkshow bertema "Safety Driving" yang di inisiasi oleh portal mobil123.com, Rabu (25/5).
Tanpa semua hal tersebut, menurut Jusri akan percuma. Walaupun dibekali dengan skill mengemudi yang mumpuni, tanpa didukung dengan soft skill, pelanggaran akan terus ada.
"Kita belum menjadikan peraturan lalu-lintas itu sebagai sebuah kebutuhan, hanya sebatas peraturan yang dibuat untuk dilanggar," tambah Jusri. Jadi tidaklah mengherankan jika angka korban kecelakaan masih sangat tinggi.
Dari data yang tersaji, disebutkan setiap tahun ada sekitar 1,3 juta orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalulintas. Sementara antara 20 sampai 50 juta orang menderita luka-luka hingga cacat akibat mengalami kecelakaan jalan raya.
Ironisnya lagi, data WHO juga menyatakan bahwa 48 persen korban meninggal akibat kecelakaan adalah orang-orang berusia muda 15 – 44 tahun. Setengahnya adalah para pengguna jalan rentan seperti pejalan, pesepeda, dan pesepedamotor.
Sementara di Indonesia sendiri, tahun 2014 lalu saja terjadi 95.906 angka kecelakaan dengan korban meninggal mencapai 28.297 jiwa. Dan tahukah berapa angka kerugian materi yang ditimbulkan? Mencapai ratusan juta rupiah.
"Ini yang harus segera kita benahi sama-sama dan secara masiv, agar kesadaran masyarakat terkait pentingnya patuh pada peraturan itu bisa meningkat," pungkas Jusri.
Sementara Mobil123.com dan Otospirit.com yang menjadi pencetus acara talkshow "Safety Driving" ini berharap apa yang mereka lakukan ini bisa menjadi contoh pihak-pihak lainnya untuk terus menyuarakan kampanye keselamatan berkendara.
“Kami sebagai salah satu stakeholder memiliki kepentingan dalam menciptakan jalan raya yang lebih selamat, aman dan tertib. Kendati demikian kami juga sadar bahwa tantangan untuk ke arah sana sangatlah besar. Semoga acara ini bisa menjadi virus yang akan terus menyebar sampai semua orang sadar akan pentingnya keselamatan berlalu-lintas," tutup Syubhan Akib, redaktur Mobil123.com. (Zie)