mobilinanews (Sachsenring) - MotoGP 2016 rupanya juga diikuti 'pebalap-pebalap mobil derek'. Ini membuat kesal Cal Crutchlow. Joki tim LCR Honda itu menyebut mereka sebagai 'artis mobil derek' yang tidak tau malu.
Yang dimaksud 'pebalap mobil derek' oleh Crutchlow jelas bukan yang sebenarnya. Tapi, "Mereka itu, yang memanfaatkan kecepatan pebalap di depannya untuk mencetak waktu terbaik, saat latihan atau kualifikasi," cecar Crutchlow.
Gaya 'pebalap mobil derek' memang lagi jadi tren alias kekinian di MotoGP. Sejak sukses Maverick Vinales mengekor Valentino Rossi, trik mengikuti jejak pebalap yang lebih baik memang memancing joki lain meniru. Terakhir, di Sachsenring, trik ini dilakukan Hector Barbera. Joki tim satelit Avintia Ducati itu mengikuti jejak Marc Marquez saat kualifikasi.
Bahkan Barbera sempat terlihat atur strategi untuk saling-bantu dengan Andrea Iannone (Ducati). Hasilnya, Barbera mencetak prestasi terbaiknya dengan start dari grid kedua, di belakang Marquez dan di depan Valentino Rossi.
Sebenarnya siasat ini halal. Dengan mengekor rider yang lebih cepat di lintasan, 'pebalap mobil derek' bisa meniru cara balapnya. Kapan mengerem saat masuk tikungan, kapan buka gas begitu keluar belokan. Termasuk jalur yang dilalui dan cara menikungnya. Tapi, yang terpenting, jika di trek lurus, 'pembalap mobil derek' bisa mencuri angin.
Ini yang bikin Crutchlow jadi baper alias terbawa perasaan. "Mereka seperti artis yang cuma cari perhatian. Kalau tidak begitu, mereka bukan siapa-siapa. Mereka tidak akan bisa mencetak prestasi," kesal Crutchlow.
Wah, Cruthlow lupa. Ngikutin ngga akan bisa dilakukan kalau motor ngga bisa menjabani, dan pebalapnya ngga punya skil untuk meniru. Sebentar mengikuti, setelah iti juga akan tertinggal. Lagipula, pebalap juga dituntut jadi 'artis' untuk menjual tim dan sponsornya. Minimal jadi sorotan media selama balapan. (Aries Susanto)