mobilinanews (Italia) – Terserah Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo mau tonjok-tonjokan, atau sekadar saling umpat di sesi press conference usai GP San Marino di Misano. Ada sisi lain yang lebih menarik dari sekadar perang yang diciptakan oleh duet tim Yamaha Movistar. Soal ban Michelin yang lagi-lagi mengantarkan penjudi jadi juara seri.
Dikatakan penjudi, karena Pedrosa yang jadi pemenang di Misano adalah satu dari dua pembalap yang pakai ban depan kompon soft. Delapan belas pembalap lainnya pakai ban depan sama, slick kompon medium.
Berani tampil bedanya Pedrosa, sebenarnya mirip berjudi. Karena, Michelin terkenal cepat aus jika digeber abis-abisan. Apalagi, Misano punya karakter cepat, berkombinasi dengan stop and go. Ini bakal menggerus ban depan lebih cepat karena harus kerja keras mengatur arah di tikungan. Tapi, keputusan Pedrosa seperti yang dilakukan oleh Jack Miller di Assen (Belanda) dan Cal Crutchlow di Brno (Ceko). Keduanya memilih ban basah berkompon keras saat trek basah.
“Aku sendiri tidak percaya dengan hasil ini. Tapi, sejak awal aku merasa percaya diri dengan ban lunak. Hanya di awal lap aku perlu penyesuaian,” komentar Pedrosa setelah mempecundangi Rossi di kandangnya sendiri, di depan 100 ribuan fansnya.
Kemenangan Pedrosa ini jelas bikin pusing Rossi dan pembalap lainnya dalam memilih ban di 5 seri tersisa. Sebab, mengacu pada anehnya pilihan ban Miller dan Crutchlow, maka, di Misano, pilihan aneh yang benar adalah ban slick kompon medium. Karena ketidaktahanan Michelin pada kecepatan tinggi.
“Saat lomba akan mulai, aku memang masih bingung memilih ban. Akhirnya aku yakin ban medium bisa bertahan. Tapi, aku tidak menyangka, ban ini justru tidak bisa membuatku maksimal sampai 25 lap,” ungkap Rossi.
Dengan ban medium, Yamaha YZR-M1 milik VR46 memang bisa lebih kencang ketimbang pesaingnya. Tapi, ketika Pedrosa datang mendekat dan makin cepat, Rossi pun angkat tangan. “Aku tidak akan bisa menahannya. Ini diluar perhitungan. Tapi ia (Pedrosa, red) jelas lebih kencang dengan ban soft,” sadar Vale.
Hal ini pasti akan membuat bingung saat seri XIV di Aragon, 25 September nanti. Aragon, seperti karakter sirkuit Spanyol lainnya, lebih mengalir. Tikungan-tikungannya saling berkait dengan cepat. Logikanya butuh ban kompon keras agar bertahan sampai finish. Tapi, bukan tidak mungkin, yang berani berjudi pakai ban soft yang jadi pemenang. (Aries Susanto)