mobilinanews (Sentul) - Menghadapi nomor pertandingan cabang olahraga balap motor di Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 Jabar di sirkuit Bukit Peusar, Tasikmalaya, Jawa Barat pada 22-24 September 2016, ada waktu luang yang bisa dimanfaatkan.
Seperti yang dilakukan Tim Balap Motor asal Kalimantan Tengah, jeda waktu dipakai melatih skill dan kemampuan pebalap di sirkuit Sentul kecil. Ketiga rider itu adalah Dicky Ersa Jasckha, Fendy Setiawan dan Beby Tri Anjuni serius menjalani latihan sebagai pemanasan menghadapi balap sesungguhnya.
"Motor yang digunakan kontingen Kalbar yaitu Honda Sonic 150 dan Honda Blade 125, sama seperti yang akan dipakai PON," beber Billy Chumay, official tim Balap Motor Kalimantan Tengah yang akan bertahan di Sentul hingga Sabtu (17/9) sambil dipantau Andrey L Narang sang ketua Pengprov..
Kenapa di Sentul? Ternyata sampai saat ini sirkuit Bukit Peusar masih belum dibuka untuk kontingen dari luar Jabar. "Sirkuit Sentul memiliki karakter tikungan lengkap. Jadi gak masalah," pasrah Billy didampingi mekanik Embun Pajar, Gustiranda dan Rahmat Atenk Budiono menangani masalah teknis.
Inilah ironisnya. Terlihat ada perlakuan khusus bagi kontingen Balap Motor asal Jawa Barat. Venue cabang balap motor di Bukit Peusar usai diaspal ulang, diuji coba tertutup tim Jabar. Cabang balap motor memang menyimpan misteri. Sebelumnya direncanakan di sirkuit Gery Mang, Kabupaten Subang.
Protes pun bermunculan. Intinya meminta PB PON dan pihak terkait Balap Motor untuk dapat membuka sirkuit Bukit Peusar yang akan menjadi venue. Padahal, latihan bagi pebalap dan tim sangat berguna untuk mengenal karakter sirkuit tersebut.
Bahkan kalau benar sirkuit Bukit Puesar aspalnya terkelupas, meleleh dan rusak, harus segera diambil jalan tengah terbaik dengan memindahkan venue balap motor ke sirkuit Sentul kecil. Toh, sama-sama Jawa Barat juga.
Betul nggak sob? (BangVe)