mobilinanews (Jakarta) – Dengan tetap akan memakai sirkuit Bukit Puesar Tasikmalaya untuk perlombaan balap motor PON XIX, pada 22-25 September 2016, diprediksi para juaranya justru bukan para pebalap unggulan.
“Prediksi saya, justru pebalap tak terduga bisa mencuat sebagai juaranya. Salah satu alasannya, sirkuit Bukit Puesar bakal ajang balap motor PON tidak banyak yang mengenal, trek lurusnya pendek, tricky ada tanjakan dan turunan. Ini memungkinkan semua pebalap memiliki peluang sama,” ujar Ahmad Jayadi kepada mobilinanews.
Mantan pebalap nasional itu tak yakin para pebalap unggulan yang telah punya nama dan pengalaman bisa berjaya.
“Ya itu tadi alasannya. Sirkuit Bukit Puesar ini tidak familiar bagi mayoritas pebalap. Apalagi sampai sekarang pun karena alasan habis dioverlay, belum bisa dipakai untuk latihan. Jadi mayoritas pebalap blind, buta,” lanjut Jayadi.
Hal itu juga menurut Jayadi, berlaku untuk tim DKI yang penuh bintang. Yakni diperkuat Rapid Topan, HA Yudhistira, AM Fadli, Willy Hammer, Rey Ratukore dan M Nurgianto.
“Ini prediksi saya loh, bisa salah juga. Justru yang akan mencuat sebagai juara bisa dari daerah, misalnya Kalimantan, Sulawesi atau Sumatera. Tapi yang jelas akan muncul bintang baru di PON kali ini,” pungkas Jayadi. (budsan)