mobilinanews (Aragon) – Marc Marques benar-benar sudah pede abis bakal merebut gelar juara dunia MotoGP 2016. Makanya, Spaniard kelahiran 17 Pebruari 1993 di tim Honda Repsol itu bakal memberi kesempatan Valentino Rossi menang di Twin Ring Motegi, yang merupakan kandang Honda. Lagipula, Repsol Honda pun sudah beralih fokus ke persiapan musim depan. Mereka mengembangkan mesin dengan teknologi big bang.
Selepas seri XIV di Aragon, Marquez memang boleh jumawa. Dengan selisih 52 poin dari Rossi yang jadi saingan terdekatnya, hanya jika Marquez dua kali finish tanpa poin di 4 seri tersisa yang membuka kembali peluang Rossi juara dunia lagi. Mission Impossible! Mustahil!
Toh, Marquez ogah terburu-buru memastikan gelar juara dunia ketiganya di kelas para raja. "Aku mau juara dunia di Motegi, karena itu markas Honda. Tapi, rasanya belum bisa,” ujarnya kalem.
Alasan Marquez, doi enggak terlalu suka dengan karakter sirkuit Twin Ring Motegi. Begitu juga RC213V kurang klop di lintasan sepanjang 4.800 meter dengan 14 tikungan itu. “Sabar aja, deh. Kami nggak boleh bikin kesalahan. Karena kami mungkin kesulitan di Motegi. So, enggak masalah menang di mana. Yang penting juara,” bilang Marquez.
Bisa jadi, komentar Marquez cuma pancingan, agar Rossi ngotot menang di Motegi. Biar The Doctor bertarung dengan teman setimnya sendiri, Jorge Lorenzo. Siapa tau, justru mereka malah saling sikut dan nggak finish. Kan, Marquez bisa santai melenggang ke podium.
Tapi, kesabaran Marquez juga mungkin karena Honda sadar Motegi bukan lagi jadi kandang mereka. Atau, sudah yakin pembalapnya yang bernomor motor 93 itu akan merebut titel kampiun 2016. Makanya, fokus mereka justru ke musim depan. Isunya, pasukan Oranye Kepak Sayap Tunggal bereksperimen dengan teknologi big bang di RC213 2017.
Ini terpantau, saat Repsol Honda bertahan sehari di Aragon (Spanyol) setelah balap seri XIV, (25/09). Rupanya, Marquez ditemani Dani Pedrosa dan joki tim satelit LCR Honda, Cal Crutchlow ngetes RCV dengan spek mesin anyar.
Meski tes itu tertutup dari wartawan, bocor juga, bahwa Honda sedang mencoba mesin teknologi Big Bang yang juga dipakai oleh Yamaha, Ducati dan Suzuki. Saat ini, RC213V mengaplikasi teknologi Screamer. Mesin ini dikomplain Marquez kurang cepat berakselerasi ketimbang motor pabrikan lain.
Sedikit info soal teknologi Big Bang, dengan sistem ini, pembakaran dua silinder terjadi berbarengan. Meledaknya bareng, sehingga menghasilkan legakan yang besar. Makanya disebut Big Bang. Sebagai hasil akhir, diharap RC213 akan lebih agresif .
“Nantilah, infonya. Terlalu cepat untuk mengungkap apa yang kami kerjakan. Tapi, kami memang perlu mencoba beberapa mesin purwarupa. Kami mencoba beberapa konfigurasi di Jepang. Marc dan Dani mencoba komponen mesin yang berbeda,” aku Direktur Teknik Repsol Honda, Shinichi Kokubu.
Hmmm…, kayaknya Honda sudah khawatir. Karena Ducati pun lagi ngembangin teknologi KERS yang membuat motor lebih laju usai melakukan pengereman. Baca deh : http://mobilinanews.com/post/ducati-kembangkan-teknologi-kers-f1-di-gp16-agar-lorenzo-kalahkan-rossi-dan-marquez-di-motogp-2017/
Rupanya Honda berpikir, kalau bertahan dengan sistem screamer yang baru melejit di putaran atas, Honda akan memberi jalan bagi Jorge Lorenzo juara dunia musim depan. (Aries Susanto)