mobilinanews (Sepang - Malaysia) – Kemenangan di GP Ceko dan GP Australia yang digelar dengan kondisi berbeda, membuat Cal Crutclow difavoritkan sebagai calon juara dunia MotoGP 2017. Prediksi ini jelas bukan asal-asalan. Toh, meski senang dijagokan, bujang yang akan ulang tahun ke-30, 29 Oktober ini, anggap prediksi itu masih mimpi.
Sukses juara ketika lintasan basah di Brno, dan trek kering di Phillip Island jelas bukti Crutchlow bukan menang karena beruntung. Seperti yang diakui Rossi saat di GP Australia, “Cal (Crutchlow, red) terlalu cepat dan terlalut kuat.”
Alasan lain yang memperkuat peluang Crutchlow adalah pengalamannya bersama Honda. Ia kian paham RC213V. Sebab, 2017 nanti adalah tahun ke-3 joki Inggris itu di LCR Honda. Apalagi, HRC membuka peluang jadikan Crutchlow kayak mendiang Marco Simoncelli. Yoi, Bro! Dia akan dapat motor pabrikan ketiga dari Honda, mirip RC213V genjotan Marc Marquez dan Dani Pedrosa di Repsol Honda.
“Aku sudah mengubah gaya balapku agar cocok karakter RC213V. Rasanya, aku bisa memberi banyak input yang didengar Honda. Ini alasanku bertahan bersama Lucio (Checcinello, red) di LCR Honda,” ungkap Crutchlow ketika ditanyakan kemungkinan menerima tawaran membela tim pabrikan Suzuki pada pertengahan musim ini.
Bandingkan dengan Valentino Rossi yang makin berumur, Sementara, Jorge Lorenzo dan Maverick VInales diperkirakan masih akan beradaptasi dengan Desmosedici GP17 dan YZR-M1. Dengan perhitungan ini, cuma Marquez saingan Crutchlow musim depan.
Toh Crutchlow yang baru saja mampir ke Jakarta atas undangan Castrol Indonesia di event Acceleration Moment, nggak terlena. “Saat ini, dengan kondisi dan apa yang Honda beri padaku, aku nggak yakin bisa jadi kandidat juara,” jujur joki tim satelit yang kini berada di peringkat ke-6 klasemen sementara itu.
Tapi, Crutchlow bukannya nggak kepengin jadi juara dunia MotoGP, Bro. “Meski buatku itu masih tanda Tanya besar, aku nggak akan berhenti mengejar peluang itu. Aku masih bisa meningkatkan skil balapku. Mungkin aku terlalu merendah. Tapi aku akan bersiap tiap balapan,” tegas pembalap yang sempat bercita-cita jadi pemain sepakbola nasional Inggris itu.
Melakukan hal yang terbaik, sambil bersiap menerima hal terburuk, itu tanda-tanda calon juara, ya Bro! (Aries Susanto)