mobilinanews (Jakarta) - Tak ada angin apalagi hujan, tiba-tiba tersiar kabar kalau Davy J Tuilan meninggalkan Suzuki. Kabar ini dipastikan lewat postingan beberapa karyawan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) di media sosial yang menyebutkan bahwa ini adalah hari terakhir mereka bekerja di bawah kepemimpinan Davy Tuilan, 4W Deputy Managing Director PT SIS.
Apa alasan pria yang juga bikers sejati ini mundur dari posisi empuk tersebut? Kasak-kusuk beredar kalau Davy pindah brand, tapi masih dalam satu grup Indomobil. "Cuma balik ke MT Haryono lagi, brand-nya silahkan tebak sendiri," sebut sumber dari dalam SIS, Rabu (26/10) lewat sambungan telepon. Dengan modal petunjuk dari sumber yang pelit info tersebut, mobilinanews pun main tebak-tebakan sendiri sambil menganalisa brand apa yang dimaksud?
Seperti yang diketahui, Indomobil Group membawahi beberapa brand otomotif di Indonesia, sebut saja Suzuki, Nissan, Datsun, Renault, Audi, Volvo dan VW, serta beberapa merek kendaraan komersial seperti Hino dan Foton.
Kesampingkan dua merek komersial yang disebut tadi, karena Davy adalah ahli meracik strategi marketing untuk mobil-mobil penumpang, bukan mobil truk. Artinya pilihan tinggal ke Nissan, Datsun, Renault, Audi, Volvo ataupun VW. Nyemplung ke Audi, VW maupun Volvo cuma bakal menenggelamkan karir seorang Davy. Tak banyak hal yang bisa dibuatnya untuk tiga merek mobil Eropa tersebut. Ini pendapat pribadi loh!
Renault? Bisa iya bisa tidak. Meski ini brand Eropa juga, tapi dengan masuknya Kwid, mobil harga murah dan heboh karena digadang-gadang bakal `ngebantai` mobil LCGC merek Jepang ini, tentunya akan sangat membutuhkan strategi ciamik dan sentuhan `magic` dari tangan dingin pria kelahiran asli Jakarta ini. Jadi bisa iya bisa tidak, terserah Mas Anang, loh???
Dua merek terakhir, Nissan dan Datsun. Rasa-rasanya kok pilihan hati berat ke kedua merek ini ya? Walaupun sebenarnya secara bisnis dua merek ini adalah satu. Beli Datsun bisa di jaringan showroom Nissan, service Datsun bisa di bengkel Nissan.
Saat ini mungkin Nissan Motor Indonesia (NMI) lagi butuh hal-hal baru, strategi baru, produk baru, dan mungkin saja, pemimpin baru. Ingat, ini cuma sekadar opini saja. Namun bicara soal ganti pemimpin NMI, bukan berarti bicara boss NMI sekarang payah loh. Antonio Zara ditunjuk sebagai President Director PT Nissan Motor Indonesia (NMI) menggantikan Steve Ardianto karena prestasinya membawa Nissan sukses di Filipina. Artinya ia memang sosok yang kompeten dipilih sebagai pemimpin Nissan.
Tapi kalau bicaranya pasar Indonesia, jelas yang lebih tahu kondisinya adalah orang lokal. Artinya, NMI lebih butuh pemimpin lokal, bukan impor. Dan dengan pengalaman memimpin merek Ford dan Suzuki di Tanah Air, Davy J Tuilan memang pantas dipinang Nissan. Kalau tebakan ini benar, semoga bisnis Nissan semakin lebih baik kedepannya.
Apapun brand-nya, MT Haryono kantornya! Bukan begitu boss Davy? (Zie)