mobilinanews (Sepang - Malaysia) - Dua kali jatuh di dua balapan secara berturut-turut jadi tanda tanya besar buat Marc Marquez. Ada apa dengan The Baby Alien?
Waktu GP Australia di Phillip Island, seminggu lalu, Marquez mengakui karena terlalu bernafsu. Si Bayi Mahluk Luar Angkasa lupa daratan, hingga akhirnya mendarat di gravel. Sedang di GP Malaysia, Marquez sebenarnya berupaya berpegangan terus dengan aspal baru Sepang. Toh, akhirnya dia juga malah memeluk erat gravel di sana.
“Sebenarnya, aku sudah belajar dari kejadian di Phillip Island. Tadi (di Sepang, red), aku berusaha menunggu. Karena kami kalah cepat di trek lurus. Dan, saat aku mencoba lebih kencang, aku berakhir di gravel,” tutur juara dunia MotoGP 2016 itu.
Sebenarnya, tidak ada yang menarik dari komentar Marquez di atas. Tapi, setelah itu, joki Repsol Honda itu bilang, “Bagusnya, gelar juara dunia sudah aku kantungi. Kalau tidak, aku adalam masalah.”
Nah, dari situ, muncul jawaban kenapa Marquez dua kali mencium aspal, di dua balapan terakhir. Dengan gelar juara dunia yang sudah di genggaman, Spaniard 23 tahun itu bisa melakukan ujicoba langsung di balapan, untuk pengembangan RC213V versi 2017. Minimal mengambil data.
Contoh, saat balapan di Sepang, Marquez memilih pakai rem berbahan karbon. Padahal, di situasi basah, biasanya pembalap MotoGp pakai cakram berbahan baja.
“Rem karbon nggak berhubungan dengan kecelakaanku. Aku berlum pernah pakai rem karbon. Tapi, rem ini memang makin baik ketika balapan basah menjadi kering,” ungkap Marquez.
Fakta lainnya, Marquez ngotot pakai rem karbon karena sadar RC213V kalah akselerasi dan top speed. Makanya, tim mencoba mengakali dengan memperbaiki pengereman. Marquez diminta mengerem lebih dekat tikungan.
“Ya, dengan rem karbon, aku bisa mengurangi kekalahan di akselerasi. Aku juga mencoba lebih kencang di dalam tikungan. Kami akan memperbaikinya tahun depan,” aku pembalap bernomor 93 itu.
Dari situ kita bisa memprediksi, besar kemungkinan RC213V 2017 akan lebih baik di tikungan. Karena, insinyur Honda mungkin akan mengorbankan akselerasi dan top speed. Atau, minimal Repsol Honda sudah tau bahwa RC213V bisa memakai rem karbon ketika balapan yang awalnya basah menjadi kering.
Benar-benar taktik yang matang! (Aries Susanto)