mobilinanews (Yogyakarta) - Beredar kabar H. A. Yudhistira mengungkap kekecewaannya setelah gagal pertahankan gelar juara nasional kelas supersport. Pembalap asal Binuang, Kalimantan Selatan ini tidak terima mahkotanya dirampas Gerry Salim (Astra Honda Racing Team) di seri terakhir kejurnas IRS 2016, minggu (06/11) lalu. Tapi, Ibnu Sambodo, sang manajer Kawasaki KYT Manual Tech, tim Yudhistira, menilai kekecewaan Yudhistira tidak pada tempatnya! Lho? Kok kayak terjadi perpecahan?
Biar nggak salah terima, yuk kita runut kejadiannya. Kekecewaan Yudhistira muncul karena ia merasa masih layak jadi juara nasional Supersport 2016. Tapi, “Saya harus kehilangan gelar lantaran nggak ikut seri I Kejurnas IRS. Absen satu seri, berarti saya kehilangan 50 poin,” ungkap bujang yang biasa disapa Yudhi itu.
Wajar! Apalagi Yudhis absen di seri pertama. Padahal, panitia Kejurnas IRS jadikan putaran pertama wajib diikuti, jika mau jadi juara nasional di akhir musim yang menggelar 5 seri itu. Artinya, Yudhis sudah kehilangan gelarnya sejak seri I.
Tapi, ketidakikutsertaan Yudhis dan tim Kawasaki KYT Manual Tech, diakui Ibnu Sambodo karena keputusannya. “Jadi, kalau mau menyalahkan, penyebab gelar itu hilang, ya saya yang menyebabkannya. Saya yang salah!” tegas Ibnu.
Oalaaah..., ternyata Ibnu Sambodo ingin mengangkat kekecewaan pembalapnya itu, tho! Yang mobilinanews tau, ketika seri I IRS digelar, tim ini sedang berlatih di Sepang, Malaysia, untuk persiapan kejuaraan FIM Asia Road Racing Championship (ARRC).
Tapi, akhirya Ibnu Sambodo buka rahasia. “Itu cuma alasan kecil. Tapi, saya yang putuskan absen seri I Kejurnas IRS. Sebab kami belum dapat kepastian, bisa atau tidak ikut kejurnas itu,” buka manajer yang juga mekanik, asal Yogyakarta itu.
Lho, kok? “Iya… karena, waktu itu, kontrak kami dengan Kawasaki Motor Indonesia belum beres. Kami belum dapat dana untuk ikut kejurnas IRS,” beber Ibnu lagi.
Lantaran itu, Ibnu bisa merasakan kekecewaan Yudhis. Tapi, Ibnu juga mengungkap kekecewaan itu tidak tepat jika diungkap. “Wajar. Tapi, dari awal kita sudah tau. Dan, kalau melihat hasil sepanjang musim, Yudhis dan tim sudah kerja keras untuk hasil terbaik. Soal gelar itu hilang, ya sudah,” tegasnya.
Gampangnya, sih…, rebut kembali gelar itu tahun depan. Atau, kalau mau lebih wah, gapai prestasi lebih tinggi dengan juara di level Asia, 2017 nanti. “Saya selalu pegang janji saya pada Kawasaki. Jadi, selama Kawasaki Motor Indonesia masih percaya saya, saya akan berikan yang terbaik untuk mereka,” tutup Ibnu.
Begitu, dong! Karier Yudhis toh masih panjang. (Aries Susanto)