Energi Terbarukan & Studi Pengembangan EV di Sumba

mobilinanews (Pulau Sumba) - Studi bersama Kendaraan Listrik di Sumba Barat Daya adalah studi kolaboratif antara Laboratorium Nasional untuk Teknologi Konversi Energi - Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (B2TKE-BPPT), MMKSI, PT PLN dan Kyudenko.co Corporation.
BPPT telah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Bilacenge dengan kapasitas 700 kWp.
Pembangkit listrik ini dilengkapi dengan teknologi Sistem Manajemen Energi (EMS) bekerja sama dengan pemerintah Jepang melalui Kyudenko.co.
Dengan EMS, daya stabil 200 kW dapat disuplai ke jaringan listrik selama durasi 7 jam, mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 15.00 sore, terlepas dari sifat intermittencydari pembangkit listrik tenaga surya.
Pengaturan output ini dapat dimodifikasi sesuai
dengan kebutuhan.
Jaringan komunikasi data dibangun untuk menghubungkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Bilacenge dan Stasiun Pengisian Daya di kantor
PLN Tambolaka.
Metode EMS adalah sebagai berikut:
1. Mobil EV terhubung ke pengisi daya.
2. Pengisian sinyal awal dapat dikirim ke EMS dari smart meter yang terpasang ke charger.
3. EMS menangkap informasi smart meter dan kapasitas muatan keluaran dari fasilitas EMS.
4. Ketika pengisian selesai, sinyal akhir diterima dari smart meter secara bersamaan, maka transmisi daya dari EMS akan berhenti.
Mekanisme ini tidak mengirimkan energi terbarukan langsung ke pengisi daya.
Namun, segera setelah pengisian dimulai, listrik yang berasal dari energi terbarukan segera dikirim ke jaringan, pembangkit listrik “semu” sehingga rantai pasokan EV akan terealisasikan. (bs)