Dipakai untuk Harian, Wuling Air ev Jawab Kebutuhan Konsumen

mobilinanews (Jakarta) - Kehadiran mobil listrik mungil Wuling Air ev ditujukan untuk memberikan kemudahan kepada konsumen dalam melakukan mobilitas harian.
Dengan desain mungil dan terbebas dari ganjil-genap di beberapa ruas jalan Jakarta, model ini menjadi jawaban dari kegelisahan masyarakat.
Salah satu konsumen yang telah merasakan manfaat Wuling Air EV untuk penggunaan harian adalah Dekki, pria asal Bogor.
Dalam penuturannya, kini ia lebih sering menggunakan mobil listrik tersebut ketimbang mobil bermesin bensin miliknya meskipun jarak dari rumah ke kantornya menempuh jarak hingga 100 kilometer.
"Saya pakai Wuling Air EV Long Range 300 kilometer. Ini sudah 12 bulan pemakaian dan saya gunakan setiap hari, daily dari rumah menuju kantor dengan jarak kurang lebih per hari itu 100 kilometer round trip," ujar Dekki dalam keterangannya
Hal lain yang membuatnya beralih menggunakan mobil listrik ini adalah pengeluaran yang jauh lebih irit dibandingkan mobil konvensional.
"Saya menggunakan mobil bensin. Dengan menggunakan mobil listrik ini saving cost-nya lebih kerasa. Kurang lebih 2 juta lawan 400 ribu," bebernya.
Layanan yang juga membuat Dekki jatuh cinta dengan Wuling adalah teknisi yang siap membantu di setiap kondisi. Sebab, pada saat dia merasa butuh bantuan, pihak Wuling dengan cepat membantu meskipun posisinya sedang di jalan tol.
"Pada saat kempes ban ya waktu itu kita di tol. Kita cukup kontak call center Wuling dan mereka datang untuk membantu kami," pungkasnya.
Wuling Air EV ini dibekali dengan dua pilihan baterai berkapasitas 17,3 kWh (jarak tempuh hingga 200 kilometer) dan 26,7 kWh (jarak tempuh hingga 300 kilometer).
Tidak hanya sebatas itu, kehadiran mobil listrik ini kini telah Wuling bekali dengan keuntungan berupa lifetime core ev components warranty yang mencakup 3 komponen utama mobil listrik.
Kemudian, pemilik juga mendapatkan extensive free maintenance di mana keuntungan ini meliputi gratis biaya jasa dan suku cadang untuk perawatan berkala dengan jangka waktu 8 tahun atau jarak tempuh 150 ribu kilometer (mana yang lebih dulu tercapai).