Chery, Mazda, hingga Jaecoo Berebut Tahta PHEV Indonesia 2025 Penjualan Meledak, Persaingan Makin Panas

Selasa, 14/10/2025 12:35 WIB
Ade Nugroho


Chery, Mazda, hingga Jaecoo Berebut Tahta PHEV Indonesia 2025 Penjualan Meledak, Persaingan Makin Panas
Chery, Mazda, hingga Jaecoo Berebut Tahta PHEV Indonesia 2025 Penjualan Meledak, Persaingan Makin Panas

Mobilinanews (Jakarta) - Pasar mobil plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) di Indonesia kini mulai menunjukkan lonjakan signifikan, menandai babak baru dalam transisi menuju kendaraan elektrifikasi. Setelah sebelumnya didominasi mobil hybrid dan listrik murni (BEV), kini pabrikan seperti Chery, Mazda, hingga Jaecoo mulai berebut ceruk pasar PHEV yang terus berkembang pesat.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto, menegaskan bahwa perhatian terhadap mobil PHEV dan hybrid (HEV) perlu ditingkatkan agar fokus pemerintah dan konsumen tidak hanya tertuju pada BEV.

“Kita jangan konsentrasi terus kepada BEV, karena PHEV maupun HEV juga sudah banyak kontribusinya,” ujar Jongkie, dikutip Selasa (7/10/2025).

Lonjakan Penjualan PHEV, Naik Hampir 20 Kali Lipat

Data Gaikindo mencatat, sepanjang Januari–Agustus 2025, penjualan PHEV di Indonesia mencapai 2.774 unit, naik tajam dari hanya 136 unit sepanjang 2024. Angka ini menunjukkan perubahan minat konsumen terhadap teknologi elektrifikasi yang lebih fleksibel.

Jongkie menjelaskan, PHEV memiliki lima keunggulan utama yang membuatnya relevan bagi pasar Indonesia:

  1. Lebih hemat bahan bakar, karena mesin bensin tidak bekerja terus-menerus.

  2. Emisi lebih rendah dibandingkan mobil konvensional.

  3. Tidak bergantung pada charging station, yang masih terbatas di Indonesia.

  4. Harga lebih terjangkau dibandingkan BEV karena kapasitas baterainya lebih kecil.

  5. Tetap mendukung industri komponen lokal, seperti knalpot dan radiator, sehingga tidak “mematikan” rantai pasok domestik.

Meski begitu, penjualan PHEV masih di bawah HEV (40.514 unit) dan BEV (51.191 unit) dalam 8 bulan pertama 2025. Namun tren pertumbuhannya jauh lebih cepat dibanding dua kategori lainnya.

Pemerintah juga mendukung tren ini lewat insentif PPnBM DTP 3% bagi mobil hybrid dan plug-in hybrid, seperti tertuang dalam PMK Nomor 12 Tahun 2025.

Jaecoo: PHEV Sebagai Jawaban Mobilitas Modern

Pabrikan Jaecoo, yang masih satu grup dengan Chery, mulai serius menggarap segmen ini.
Menurut Head of Marketing Jaecoo Indonesia, Ilham Pratama, PHEV menawarkan keseimbangan antara pengalaman berkendara mobil listrik dan efisiensi BBM.

“PHEV hadir sebagai jawaban untuk mobilitas modern. Konsumen bisa merasakan experience EV, tapi tetap efisien dalam konsumsi bahan bakar,” ujarnya.

Model andalan Jaecoo J7 mencatat penjualan 438 unit sepanjang 8 bulan 2025. Tak berhenti di situ, Jaecoo baru saja merilis J8 SHS Ardis seharga Rp818 juta (OTR Jakarta), dibekali baterai 34,46 kWh dengan kemampuan fast charging 30–80% dalam 25 menit.

J8 SHS Ardis mengusung dua motor listrik + mesin turbo 1.5L serta transmisi 3DHT hybrid, menghasilkan tenaga 395 kW (sekitar 530 hp) dan torsi 650 Nm. Akselerasinya 0–100 km/jam hanya 5,4 detik, dengan jangkauan EV hingga 180 km, dan total jarak tempuh 1.400 km.

Ilham juga mengonfirmasi bahwa produksi lokal Jaecoo akan dilakukan di fasilitas baru Chery Group di Indonesia, yang juga akan memproduksi merek Chery dan Leopa.

Mazda: PHEV Cocok untuk Karakter Konsumen Indonesia

Dari Jepang, Mazda ikut mengincar pasar PHEV nasional yang sedang bergairah.
Menurut Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), Ricky Thio, teknologi PHEV adalah “jembatan ideal” bagi konsumen Indonesia yang belum siap beralih sepenuhnya ke listrik.

“PHEV itu cocok untuk konsumen Indonesia, karena ada mesin bensinnya dan ada baterai EV-nya,” kata Ricky.

Mazda kini andalkan CX-80 PHEV, yang dijual mulai Rp1,19 miliar. Varian CX-80 2.5 AWD Kuro mencatat 36 unit terjual, disusul CX-80 2.5 AWD Elite sebanyak 13 unit.

Model ini mengombinasikan mesin 2.5L 191 ps / 261 Nm dan motor listrik 175 ps / 270 Nm, ditenagai baterai 17,8 kWh.

“Menurut saya hybrid dan PHEV adalah solusi terbaik sejauh ini — efisien dan mendukung arah go green,” pungkas Ricky.

Menariknya, Mazda berencana memproduksi lokal model elektrifikasi, termasuk PHEV, setelah pabrik barunya di Jawa Barat resmi beroperasi pada 2026.

Chery Pimpin Penjualan PHEV Nasional

Di antara semua pemain, Chery tampil sebagai pemimpin pasar PHEV di Indonesia 2025.
Menurut Sales Director PT Chery Sales Indonesia, Budi Darmawan Jantania, Chery sukses berkat strategi menghadirkan Chery Super Hybrid (CSH) sebagai solusi efisien dan ramah lingkungan.

Data Gaikindo menunjukkan Chery Tiggo 8 CSH mencatat penjualan 2.198 unit pada Januari–Agustus 2025 — hampir 80% dari total penjualan PHEV nasional (2.774 unit)!

Dengan harga mulai Rp499 juta, Tiggo 8 CSH menjadi game-changer di segmen plug-in hybrid SUV.

“Semakin banyak masyarakat yang mulai tertarik dengan teknologi hybrid kami. Tahun depan, kami akan lebih agresif dengan model baru dan perluasan dealer di seluruh Indonesia,” ujar Budi.

Chery juga tengah mempersiapkan pabrik sendiri di Indonesia yang akan memproduksi kendaraan bermerek Chery, Jaecoo, dan Leopa, menggantikan sistem perakitan sementara di fasilitas PT Handal Indonesia Motor, Bekasi.

Top 10 Mobil PHEV Terlaris di Indonesia (Jan–Agus 2025):

  1. Chery Tiggo 8 CSH – 2.198 unit

  2. Jaecoo J7 – 438 unit

  3. Mazda CX-80 2.5 AWD Kuro – 36 unit

  4. Lexus RX 450h+ Luxury – 31 unit

  5. Volvo XC60 – 21 unit

  6. Volvo XC90 – 17 unit

  7. BMW XM AT – 14 unit

  8. Mazda CX-80 2.5 AWD Elite – 13 unit

  9. BMW XM 50e AT – 3 unit

  10. BMW 530e – 1 unit

 

Tag

Terpopuler

Terkini